Pengaruh Fungisida Terhadap Alternaria Solani Penyebab Penyakit Bercak Kering Pada Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.) Di Lapang

Main Authors: Nuviani, Eka Putri Irma, Dr. Ir. Mintarto Martosudiro,, MS, Fery Abdul Choliq,, SP., MP., M.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193862/1/EKA%20PUTRI%20IRMA%20NUVIANI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193862/
ctrlnum 193862
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193862/</relation><title>Pengaruh Fungisida Terhadap Alternaria Solani&#xD; Penyebab Penyakit Bercak Kering Pada&#xD; Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.)&#xD; Di Lapang</title><creator>Nuviani, Eka Putri Irma</creator><creator>Dr. Ir. Mintarto Martosudiro,, MS</creator><creator>Fery Abdul Choliq,, SP., MP., M.Sc</creator><subject>338.16 Production efficiency</subject><description>Alternaria solani merupakan patogen penyebab penyakit bercak kering pada&#xD; tanaman tomat. Cendawan A. solani dapat menyerang daun, pangkal batang hingga&#xD; buah. Kerusakan serangan patogen ini menyebabkan pertumbuhan tanaman&#xD; terhambat, buah yang dihasilkan kecil dan busuk dan berdampak pada pengurangan&#xD; hasil produksi. Sebagian besar petani menggunakan bahan kimia sebagai tindakan&#xD; pengendalian. Reaksinya yang cepat dalam waktu yang relatif singkat dan aplikasi&#xD; yang mudah menjadi alasan petani masih menggunakan fungisida sintesis. Namun,&#xD; seiring berjalannya waktu penggunaan fungisida diaplikasikan tanpa&#xD; memperhatikan bahan aktif maupun dosis, sehingga menyebabkan masalah baru&#xD; seperti resistensi pada patogen. Oleh karena itu, diperlukan pengujian fungisida&#xD; untuk mengetahui pengaruhnya pada A. solani.&#xD; Penelitian dilakukan di Desa Junrero Kota Batu, Laboratorium Penyakit&#xD; Tumbuhan, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan dan LSIH Universitas&#xD; Brawijaya. Penelitian dilakukan dengan metode rancangan acak kelompok (RAK)&#xD; dengan 10 perlakuan yiatu FPK-2102 125/75 SE (0,5 ml/l), FPK 2102 125/75 SE&#xD; (1 ml/l), FPK-2106 400/90 EC (0,5 ml/l), FPK-2106 400/90 EC (1 ml/l), Prokloraz&#xD; + Propikonazol (1 ml/l), Difenokonazol + Azoksistrobin (0,5 ml/l),&#xD; Difenokonazol+Azoksistrobin (1 ml/l) , NF-180 20 SC (0,5 ml/l), NF-180 20 SC (1&#xD; ml/l), kontrol yang diulang sebanyak 3 kali. Parameter dalam penelitian ini yaitu :&#xD; intensitas penyakit (selama 7 minggu), efikasi fungisida (1 minggu setelah aplikasi&#xD; terakhir atau minggu ke 7) dan produksi buah. Sementara itu, dilakukan percobaan&#xD; di laboratorium untuk identifikasi cendawan pada tanaman bergejala.&#xD; Gejala awal pada daun terinfeksi A. solani berupa bercak kecil berwarna coklat&#xD; hingga kehitaman, membentuk lingkaran konsentris yang dikelilingi oleh halo&#xD; kuning. Berdasarkan hasil uji Anova, diketahui bahwa intensitas penyakit tertinggi&#xD; terdapat pada perlakuan kontrol (80%) pada pengamatan minggu ke 7, sedangkan&#xD; intensitas penyakit pada perlakuan lainnya berturut- turut adalah P1 (48.33%),&#xD; (36%), P3 (32.67%), P4 (43.33%), P5 (37,33%), P6 (49.33%), P7 (46%), P8&#xD; (47.67%), P9 (45,67%), menandakan semua aplikasi fungisida efektif dalam&#xD; menekan intensitas penyakit. Dilihat dari pada pengamatan minggu ke 7, FPK-2106&#xD; 400/90 EC konsentrasi aplikasi 0,5 ml/l memiliki tingkat efikasi sebesar 59%.&#xD; Selain tingkat efikasi yang terbaik, perlakuan FPK-2016 400/90 EC (0,5 ml/l) lebih&#xD; direkomendasikan, dengan konsentrasi aplikasi kecil namun mampu menekan&#xD; penyakit lebih tinggi, hal ini tampak dari nilai rerata intensitas penyakitnya yang&#xD; paling rendah. Aplikasi fungisida dapat menekan kehilangan hasil panen. Produksi&#xD; pada perlakuan P1, P2, P4, P5 dan P8 memiliki nilai rerata yang lebih tinggi&#xD; daripada perlakuan kontrol dengan kisaran rerata berat produksi 600-750&#xD; gram/tanaman. Persamaan regresi y=-1,279x+640,23 dengan nilai R2 sebesar&#xD; 0.0232 menunjukkan peningkatan intensitas penyakit dapat menurunkan produksi&#xD; vi&#xD; buah, kenaikan 1% intensitas penyakit berkontribusi sebesar 2,32% dalam&#xD; menurunkan hasil produksi. Berdasarkan nilai tingkat efikasi, dapat diketahui&#xD; bahwa fungisida pada perlakuan FPK-2106 400/90 EC (0,5ml/l) adalah perlakuan&#xD; fungisida terbaik untuk mengendalikan serangan penyakir yang disebabkan oleh A.&#xD; solan</description><date>2022-08-01</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193862/1/EKA%20PUTRI%20IRMA%20NUVIANI.pdf</identifier><identifier> Nuviani, Eka Putri Irma and Dr. Ir. Mintarto Martosudiro,, MS and Fery Abdul Choliq,, SP., MP., M.Sc (2022) Pengaruh Fungisida Terhadap Alternaria Solani Penyebab Penyakit Bercak Kering Pada Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.) Di Lapang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>0522040141</relation><identifier>0522040141</identifier><recordID>193862</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Nuviani, Eka Putri Irma
Dr. Ir. Mintarto Martosudiro,, MS
Fery Abdul Choliq,, SP., MP., M.Sc
title Pengaruh Fungisida Terhadap Alternaria Solani Penyebab Penyakit Bercak Kering Pada Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.) Di Lapang
publishDate 2022
isbn 9780522040142
topic 338.16 Production efficiency
url http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193862/1/EKA%20PUTRI%20IRMA%20NUVIANI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193862/
contents Alternaria solani merupakan patogen penyebab penyakit bercak kering pada tanaman tomat. Cendawan A. solani dapat menyerang daun, pangkal batang hingga buah. Kerusakan serangan patogen ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, buah yang dihasilkan kecil dan busuk dan berdampak pada pengurangan hasil produksi. Sebagian besar petani menggunakan bahan kimia sebagai tindakan pengendalian. Reaksinya yang cepat dalam waktu yang relatif singkat dan aplikasi yang mudah menjadi alasan petani masih menggunakan fungisida sintesis. Namun, seiring berjalannya waktu penggunaan fungisida diaplikasikan tanpa memperhatikan bahan aktif maupun dosis, sehingga menyebabkan masalah baru seperti resistensi pada patogen. Oleh karena itu, diperlukan pengujian fungisida untuk mengetahui pengaruhnya pada A. solani. Penelitian dilakukan di Desa Junrero Kota Batu, Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan dan LSIH Universitas Brawijaya. Penelitian dilakukan dengan metode rancangan acak kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan yiatu FPK-2102 125/75 SE (0,5 ml/l), FPK 2102 125/75 SE (1 ml/l), FPK-2106 400/90 EC (0,5 ml/l), FPK-2106 400/90 EC (1 ml/l), Prokloraz + Propikonazol (1 ml/l), Difenokonazol + Azoksistrobin (0,5 ml/l), Difenokonazol+Azoksistrobin (1 ml/l) , NF-180 20 SC (0,5 ml/l), NF-180 20 SC (1 ml/l), kontrol yang diulang sebanyak 3 kali. Parameter dalam penelitian ini yaitu : intensitas penyakit (selama 7 minggu), efikasi fungisida (1 minggu setelah aplikasi terakhir atau minggu ke 7) dan produksi buah. Sementara itu, dilakukan percobaan di laboratorium untuk identifikasi cendawan pada tanaman bergejala. Gejala awal pada daun terinfeksi A. solani berupa bercak kecil berwarna coklat hingga kehitaman, membentuk lingkaran konsentris yang dikelilingi oleh halo kuning. Berdasarkan hasil uji Anova, diketahui bahwa intensitas penyakit tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol (80%) pada pengamatan minggu ke 7, sedangkan intensitas penyakit pada perlakuan lainnya berturut- turut adalah P1 (48.33%), (36%), P3 (32.67%), P4 (43.33%), P5 (37,33%), P6 (49.33%), P7 (46%), P8 (47.67%), P9 (45,67%), menandakan semua aplikasi fungisida efektif dalam menekan intensitas penyakit. Dilihat dari pada pengamatan minggu ke 7, FPK-2106 400/90 EC konsentrasi aplikasi 0,5 ml/l memiliki tingkat efikasi sebesar 59%. Selain tingkat efikasi yang terbaik, perlakuan FPK-2016 400/90 EC (0,5 ml/l) lebih direkomendasikan, dengan konsentrasi aplikasi kecil namun mampu menekan penyakit lebih tinggi, hal ini tampak dari nilai rerata intensitas penyakitnya yang paling rendah. Aplikasi fungisida dapat menekan kehilangan hasil panen. Produksi pada perlakuan P1, P2, P4, P5 dan P8 memiliki nilai rerata yang lebih tinggi daripada perlakuan kontrol dengan kisaran rerata berat produksi 600-750 gram/tanaman. Persamaan regresi y=-1,279x+640,23 dengan nilai R2 sebesar 0.0232 menunjukkan peningkatan intensitas penyakit dapat menurunkan produksi vi buah, kenaikan 1% intensitas penyakit berkontribusi sebesar 2,32% dalam menurunkan hasil produksi. Berdasarkan nilai tingkat efikasi, dapat diketahui bahwa fungisida pada perlakuan FPK-2106 400/90 EC (0,5ml/l) adalah perlakuan fungisida terbaik untuk mengendalikan serangan penyakir yang disebabkan oleh A. solan
id IOS4666.193862
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2022-12-06T07:26:25Z
last_indexed 2022-12-06T07:26:25Z
recordtype dc
_version_ 1751456417258143744
score 17.538404