Eksplorasi Thermotolerant Yeast Dalam Pada Produk Non Pangan Systematic Review

Main Authors: Nugraha, Adi Silvia, Suprayogi,, S.T.P, M.P., Ph.D, Prof. Dr. Ir. Wignyanto,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193841/1/ADI%20SILVIA%20NUGRAHA.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193841/
Daftar Isi:
  • Yeast merupakan mikroorganisme eukariotik yang hidup di berbagai relung ekologi, terutama dalam air, tanah, udara dan pada permukaan tanaman dan buah. Yeast saat ini sangat populer dikembangkan yaitu thermotolerant yeast. Thermotolerant yeast merupakan khamir yang dapat hidup pada suhu diatas 40oC. Thermotolerant yeast banyak digunakan dalam produksi berbagai produk terutama produk non pangan. Thermotolerant yeast memiliki banyak sekali jenis dengan hasil produk yang berbeda-beda. Jenis thermotolerant yeast didapatkan dari berbagai sumber isolat dan karakteristik yang dimiliki juga berbeda-beda. Produksi produk non pangan dengan menggunakan thermotolerant yeast telah dilakukan oleh banyak peneliti dengan menggunakan strain thermotolerant yeast yang berbeda-beda. Penulisan systematic review ini memakai metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta Analyses) untuk mengumpulkan, menilai dan mensintesis bukti empiris dari artikel-artikel penelitian yang relevan terkait studi thermotolerant yeast untuk produksi produk non pangan. Berdasarkan review jurnal yang telah diulas, jenis thermotolerant yeast yang dapat digunakan vii yaitu Kluyveromyces sp dan Saccharomyces cerevisiae. Suhu optimal yang digunakan pada fermentasi etanol pada range 32oC - 50oC. Sedangkan dalam produksi bioetanol, suhu yang digunakan berada pada range 35oC – 40oC. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan penurunan aktivitas atau inaktivasi enzim. Sedangkan suhu yang rendah menghasilkan produk etanol dan bioetanol yang lebih rendah. Kemudian, pH optimal yang disarankan untuk produksi etanol dan bioetanol berkisar antara 3 – 5,5. Nilai pH yang lebih tinggi (basa) atau lebih rendah (asam) dari pH optimal dapat meningkatkan kematian yeast. Selanjutnya, sumber isolat tebu yang digunakan untuk menghasilkan produk non pangan pada ulasan ini harus kadar gula pada range 4%-30% dan kadar hemiselulosa minimal 2%. Saran yang perlu diketahui yaitu perlu dipertimbangkan berdasarkan jenis fermentasi yang digunakan, faktor ekonomi, proses hidrolisis, penggunaan bioreaktor, dan jenis substrat yang digunakan. Dalam menyusun ulasan, perlu diperhatikan literaturnya secara teliti terkait dengan waktu terbit, kata kunci, proses, dan hasil penelitiannya