Distribusi Mikroalga pada Habitat Akar Mangrove dan Substrat Buatan di Wilayah Pesisir Pantai Penunggul, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
Main Authors: | Arif, Abdut Rahman, Prof. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi,, MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193831/1/ABDUR%20RAHMAN%20ARIF.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193831/ |
Daftar Isi:
- Mikroalga adalah mikroorganisme akuatik berukuran sangat kecil dan bisa ditemukan pada air tawar maupun laut. Mikroalga bisa digunakan sebagai penduga kualitas suatu perairan pada semua jenis ekosistem. Mikroalga tumbuh pada berbagai jenis substrat seperti akar mangrove maupun pada tiang-tiang seperti kayu yang tergenang di perairan. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui mikroalga apa saja yang tumbuh pada habitat akar mangrove dan pada habitat substrat buatan. Lokasi penelitian terletak di Pantai Penunggul, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Hutan mangrove pada Desa Penunggul sendiri ialah merupakan hasil dari reboisasi dengan jenis mangrove yang mendominasi yaitu Rhizophora sp. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1. Untuk mengetahui jenis dan kelimpahan mikroalga pada habitat akar mangrove dan substrat buatan di Pantai Penunggul, Kecamatan Nguling, 2. Untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kelimpahan jenis mikroalga di Pantai Penunggul. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan pengamatan secara langsung faktor lingkungan dan perhitungan mikroalga seperti kelimpahan mikroalga, kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi dan analisis statistika menggunakan NMDS (non metric multidimensional scaling) dan CCA (Canonical Correspondence Analysis). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh Total ada 4 kelas mikroalga yang berbeda yang telah diidentifikasi dengan menggunakan mikroskop, 4 kelas tersebut meliputi : Bacillariophyceae 67%, Cyanophyceae 7%, Chlorophyceae 13%, dan Trebouxiophyceae 13%, dengan total genus yang ditemukan yaitu 15 meliputi: Aulacoseira, Bacillaria, Fragilaria, Gyrosigma, Isthmia, Navicula, Pinullaria, Nitzschia, Rhizosolenia, Synedra, Bacularia, Coelastrum, Chlorococcum, Actinastrum, Clasteriopsis. Kelimpahan mikroalga tertinggi masing-masing ditemukan pada stasiun 1 baik itu pada pengulangan pertama maupun pengulangan kedua. kelimpahan dengan nilai paling tinggi ditemukan pada habitat substrat buatan stasiun 1 sebesar 48.178 ind/cm2. kelimpahan dengan nilai terendah ditemukan pada habitat substrat buatan pada stasiun 3 dengan nilai 24.089 ind/cm2. Berdasarkan perhitungan indeks keanekaragaman bisa dikatakan bahwa di setiap habitat dan stasiun berada pada angka lebih dari 1 dan lebih dari 3 yang berarti stabilitas mikroalganya tergolong sedang dan mendekati kategori baik. pada perhitungan indeks keseragaman pada kedua habitat bisa disimpulkan bahwa di setiap habitat yang diteliti dalam keadaan yang seimbang dan berdasarkan perhitungan indeks dominansi bisa menandakan tidak ada salah satu genus mikroalga yang mendominasi. Hasil dari analisis CCA menunjukkan bahwa mikroalga pada genus Bacillariophyceae dan Cyanophyceae tidak terlalu berpengaruh terhadap konsentrasi pada setiap parameter kualitas air yang ada di Pantai Penunggul. Sedangkan mikroalga pada genus Chlorophyceae dan Trebouxiophyceae dipengaruhi oleh nitrat, kedalaman, dan kecerahan.