Hubungan Derajat Kolesteatom dengan Keberhasilan Operasi Radikal Mastoidektomi pada Penderita Otitis Media Supuratif Kronis dengan Kolesteatom di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2017 – 31 Desember 2018
Main Authors: | Akhmad Harun Nur Salim, Akhmad Harun Nur Salim, Dr. dr. H. Edi Handoko, Sp.T.H.T.K.L(K). |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193830/1/Akhmad%20Harun%20Nur%20Salim.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193830/ |
Daftar Isi:
- Pendahuluan: Radikal mastoidektomi merupakan terapi OMSK dengan kolesteatoma. Kolesteatom dapat diklasifikasikan melalui sistem TMC (tympanum-mastoid-complication). Telinga yang kering merupakan indikator keberhasilan operasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara derajat kolesteatom pada penderita OMSK dengan kolesteatom dengan keberhasilan operasi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik deskriptif dengan melibatkan 14 penderita OMSK dengan kolesteatom yang menjalani radikal mastoidektomi di RSUD. Dr Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2017-31 Desember 2018. Derajat kolesteatom dinilai dari pemeriksaan otoskopi dan atau mikroskop, pemeriksaan foto Schuller, dan temuan operasi. Keberhasilan operasi dilihat dari telinga kering saat evaluasi 2 bulan paska operasi. Analisa statistik yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov dan Mann Whitney. Hasil: Evaluasi hasil radikal mastoidektomi antara derajat kolesteatom 3 dan 4 memiliki perbandingan frekuensi yang sama dengan p = 1,00 (> 0,05). Hasil operasi telinga kering adalah 85,6% dan basah 14,4%. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan antara derajat kolesteatoma pada penderita OMSK dengan kolesteatom dengan keberhasilan operasi radikal mastoidektomi. Perlu penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar, jenis operasi yang beragam dan periode observasi yang lebih lama untuk mengetahui tingkat rekurensi kolesteatom.