Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga Dan Nilai Tukar Terhadap Tingkat Inflasi Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Analisis Jalur Periode 2010q1 – 2020q4

Main Authors: Herania, Elisabeth, Prof. Dr. Ghozali Maski,, SE., MS.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193782/1/Elisabeth%20Herania.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193782/
Daftar Isi:
  • Kebijakan moneter merupakan salah satu komponen penting dalam sistem ekonomi yang kondisinya selalu tidak pasti. Salah satu tujuan terpenting dari kebijakan moneter yaitu menjaga stabilitas harga barang dan jasa. Ketidakstabilan harga, yang dimanifestasikan sebagai inflasi, dapat memiliki dampak yang buruk dalam jangka panjang pada perekonomian nasional apabila tidak mampu dikontrol dengan baik. Oleh karena itu, pengendalian inflasi penting dilakukan untuk menjaga iklim ekonomi agar tetap sehat. Tingkat inflasi yang rendah dan stabil penting untuk pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Instrumen kebijakan moneter yang dapat menjaga stabilitas harga diantaranya jumlah uang beredar, suku bunga dan nilai tukar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh JUB, suku bunga dan nilai tukar terhadap tingkat inflasi melalui metode analisis jalur. Metode analisis jalur digunakan untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung jumlah uang beredar terhadap inflasi melalui suku bunga dan nilai tukar sebagai variabel intervening. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara langsung jumlah uang beredar dan nilai tukar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat inflasi. Sedangkan suku bunga memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap inflasi. Secara tidak langsung, hanya suku bunga yang memiliki peran dalam memediasi hubungan antara jumlah uang beredar terhadap tingkat inflasi