Hubungan Jumlah Konsumsi Sugar Sweetened Beverages Dengan Tingkat Anxiety dan Depresi Pada Remaja Di Kota Malang
Main Authors: | Aulia, Hanifa Insani, Catur Saptaning Wilujeng,, S.Gz, MPH,, Ilmia Fahmi,, S.Gz, Dietisien, M.Gizi, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193768/1/Hanifa%20Insani%20Aulia.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193768/ |
Daftar Isi:
- Remaja merupakan salah satu kelompok masyarakat yang emosinya sangat rentan dan mudah dipengaruhi oleh orang lain. Prevalensi gangguan emosional pada kelompok usia 15 tahun ke atas meningkat dari 6% pada tahun 2013 menjadi 9,8% pada tahun 2018. Salah satu faktor yang memengaruhi status gizi remaja adalah maraknya minuman berpemanis (sugar sweetened beverages) yang dijual di pasaran. Hal ini dapat menyebabkan kejadian kegemukan pada remaja dan memengaruhi kondisi psikologis mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah konsumsi sugar sweetened beverages dengan tingkat anxiety dan depresi pada remaja di Kota Malang. Responden adalah siswa SMA yang ada di Kota Malang dan berusia 15 – 18 tahun. Metode sampling menggunakan multistage random sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini menggunakan analisis uji korelasi spearman. Penilaian tingkat anxiety dan depresi dilakukan dengan menggunakan kuesioner BAI (Beck Anxiety Inventory) dan BDI-II (Beck Depression Inventory-II). Sementara itu, jumlah konsumsi sugar sweetened beverages responden didapatkan melalui SQ-FFQ. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara jumlah konsumsi sugar sweetened beverages dengan tingkat anxiety dan tingkat depresi pada remaja. Hal ini disebabkan kejadian anxiety dan depresi dapat dipengaruhi oleh faktor lain, seperti kondisi lingkungan sekitar, status sosial ekonomi keluarga, stres, kepercayaan diri yang rendah, pola makan yang tidak benar, dan durasi tidur yang kurang.