Pengaruh Desentralisasi Fiskal Dan Efisiensi Pengeluaran Publik Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinan Dan Kesejahteraan (Studi Kasus Provinsi Di Indonesia)
Main Author: | Bei, Viktoria Nofrida Rame |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193745/1/Viktoria%20Nofrida%20Rame%20Bei%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193745/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh desentralisasi fiskal dan efisiensi pengeluaran publik terhadap pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, kemiskinan, dan kesejahteraan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian terbagi menjadi tiga tahapan yaitu metode Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengukur nilai efisiensi pengeluaran publik, metode Regresi Data Panel untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi pengelauran publik, dan metode Analisis Jalur untuk menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung desentralisasi fiskal (dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana bagi hasil) dan efisiensi pengeluaran publik terhadap pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, kemiskinan, dan kesejahteraan di Kawasan Indonesia Barat (KIB) dan Kawasan Indonesia Timur (KIT). Hasil penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar provinsi di Indonesia telah melaksanakan pengeluaran publiknya secara efisien. Peningkatan belanja daerah berpengaruh terhadap penurunan efsiensi pengeluaran publik, sedangkan peningkatan penerimaan daerah (pendapatan asli daerah) berpengaruh terhadap peningkatan efisiensi pengeluaran publik. Peningkatan dana alokasi umum, dana bagi hasil dan efisiensi pengeluaran v publik secara langsung berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di KIB dan KIT, sedangkan peningkatan dana alokasi khusus secara langsung berpengaruh terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi di KIB dan KIT. Peningkatan pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja, namun berpengaruh terhadap peningkatan kemiskinan dan penurunan kesejahteraan di KIB dan KIT. Peningkatan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kemiskinan berpengaruh terhadap penurunan kesejahteraan di KIB dan tidak berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan di KIT. Peningkatan dana alokasi umum dan dana bagi hasil secara tidak langsung berpengaruh terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja namun tidak berpengaruh terhadap kemiskinan dan kesejahteraan melalui pertumbuhan ekonomi di KIB. Sedangkan di KIT, peningkatan dana alokasi umum dan dana bagi hasil tidak berpengaruh terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja dan berpengaruh terhadap peningakatan kemiskinan serta penurunan kesejahteraan melalui pertumbuhan ekonomi. Peningkatan dana alokasi khusus secara tidak langsung berpengaruh terhadap penurunan penyerapan tenaga kerja, penurunan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan melalui pertumbuhan ekonomi di KIB dan KIT. Peningkatan efisiensi pengeluaran publik secara tidak langsug tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja dan penurunan kemiskinan serta berpengaruh terhadap penurunan kesejahteraan melalui pertumbuhan ekonomi di KIB. Sedangkan di KIT, peningkatan efisiensi pengeluaran publik berpengaruh terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja, namun berpengaruh terhadap peningkatan kemiskinan dan penurunan kesejahteraan melalui pertumbuhan ekonomi. Kesimpulannya, desentralisasi fiskal dan efisiensi pengeluaran publik memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang mampu vi mendorong peningkatan penyerapan tenga kerja (pro-job) namun belum berhasil mendukung penurunan kemiskinan (anti-poor) dan peningkatan kesejahteraan