Implementasi Sistem Transmisi Data Sensor Healthcare Berbasis Zigbee Dengan Protokol Ad-Hoc On Demand Distance Vector

Main Authors: P. Kacaribu, Satria Kencana, Rakhmadhany Primananda, S.T,M.Kom., Agung Setia Budi, S.T., M.T., Ph.D.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193712/1/0520150342-Satria%20Kencana%20P.%20Kacaribu.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193712/
Daftar Isi:
  • Wireless Sensor Network merupakan teknologi yang banyak diteliti hingga saat ini, salah satunya pada bidang kesehatan (healthcare). Teknologi ini digunakan untuk kegiatan pemantauan kesehatan maupun pemantauan pasien intensif. Berdasarkan data yang didapatkan dari ruang perawatan intensif RSUP Dr. Kariadi untuk periode Juli – September 2014 terdapat 239 pasien masuk ruang perawatan intensif. Meningkatnya jumlah pasien intensif yang harus dipantau mendorong para ahli untuk membangun suatu sistem yang dapat melakukan pemantauan banyak pasien intensif. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan sistem yang dapat bekerja dengan efisien dalam melakukan pemantauan multi-patient. Untuk membangun sistem tersebut dibutuhkan topologi jaringan yang tepat pada transmisi data, salah satu topologi yang tepat untuk diimplementasikan adalah topologi mesh. Topologi mesh mempunyai keunggulan setiap node dapat terhubung dengan node lain secara otomatis sehingga proses penambahan node dapat dilakukan dengan mudah. Protokol routing dibutuhkan untuk menentukan bagaimana setiap node dalam sebuah jaringan terhubung dengan node lain secara optimal. Pemilihan protokol routing Ad-hoc On-Demand Distance Vector (AODV) karena pencarian rute pada AODV diperlukan hanya ketika ada permintaan routing. Protokol komunikasi yang sedang berkembang dan tepat digunakan untuk penelitian ini adalah protokol ZigBee. Zigbee dapat digunakan pada daerah dengan keadaan lingkungan yang sulit dengan kecepatan transfer sebesar 250 Kbps. Apabila dibandingkan Zigbee dengan WiFI, WiFi menggunakan frame overhead berukuran 34 bytes dan mengonsumsi daya sebesar 400 mA saat transmisi dan 20 mA saat standby, sedangkan ZigBee menggunakan frame overhead yang hanya berukuran 2-7 bytes dan mengonsumsi daya sebesar 28-44 mA saat transmisi dan memilki sleep mode untuk menghemat energi. Penelitian ini menerapkan mekanisme routing dengan koordinator dapat mengirimkan dan menerima paket melalui node router. Node router dapat menerima dan meneruskan paket data menuju end device dan koordinator. End device dapat menerima dan mengirim paket data menuju koordinator. Penerapan mekanisme tersebut dengan empat skenario menghasilkan rata-rata end-to-end delay hingga jarak 100 meter yaitu 4,209 detik. Penerapan mekanisme tersebut dengan empat skenario menghasilkan convergence time hingga jarak 100 meter yaitu 5,293 detik.