Karakteristik Pembakaran Droplet Campuran Bahan Bakar Bensin-Etanol
Main Authors: | Arwin, -, Dr. Eng. Lilis Yuliati,, ST., MT., Agung Sugeng Widodo,, ST., MT., Ph.D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193707/1/Arwin.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193707/ |
Daftar Isi:
- Saat ini cadangan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi semakin menipis, sehingga salah satu cara untuk melakukan penghematan dengan beralih ke sumber energi yang dapat diperbaharui dan bersifat ramah lingkungan. Etanol merupakan salah satu energi alternatif yang dapat digunakan sebagai campuran maupun sebagai pengganti bahan bakar bensin. Pada pembakaran yang terjadi di dalam mesin bensin dengan sistem EFI (elektronic fuel injection) terdapat suatu proses dimana pemasukan bahan bakar dengan cara disemprotkan langsung ke ruang bakar untuk bercampur dengan udara lalu dikompresikan kemudian dibakar. Bahan bakar yang disemprotkan tersebut berupa spray yang merupakan kumpulan droplet. Karena itu karakteristik pembakaran spray nya dapat diperiksa lebih lanjut melalui perilaku pembakaran droplet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki karakteristik pembakaran droplet campuran bahan bakar bensin-etanol. Karakteristik pembakaran yang diamati meliputi ignition delay time, lama nyala api, konstanta burning rate, tinggi api, temperatur api dan microexplosion. Pengujian dilakukan menggunakan campuran bahan bakar bensin-etanol dengan persentase etanol 0% (E0), 10% (E10), 20% (E20), 30% (E30) dan 100% (E100). Bahan bakar diteteskan pada ujung thermocouple junction dan dinyalakan menggunakan api dari pembakaran butana-udara pada cylindrical burner. Hasil penelitian menunjukkan ignition delay time meningkat dengan meningkatnya persentase etanol, hal ini disebabkan karena tingginya panas laten penguapan dan temperatur flash point. Namun, temperatur droplet menurun dengan meningkatnya persentase etanol hal ini disebabkan karena laju pelepasan panas yang lebih rendah dari campuran bahan bakar, terkait dengan nilai kalor etanol yang lebih rendah dan konstanta burning rate bahan bakar yang tidak berbeda secara signifikan. Diameter droplet E100 (etanol murni) menurun menurut hukum d2 tetapi diameter droplet E0, E10, E20, dan E30 berubah secara drastis, menunjukkan ekspansi dan penyusutan. Pembakaran droplet bahan bakar E20 memiliki konstanta burning rate dan tinggi api tertinggi. Selain itu, pembakaran droplet bahan bakar E20 memiliki lama nyala api terendah. Fenomena microexplosion juga diidentifikasi hal ini terjadi karena perbedaan antara temperatur titik didih bensin dan etanol.