Persepsi Stakeholder Terhadap Keterbatasan Kondisi Lingkungan Pada Proyek di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Main Authors: | Wahyudi, Ir. Agus Suharyanto, M.Eng., Ph.D ., Dr. Eng. Eva Arifi, S.T., M.T. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193678/1/WAHYUDI%20%28166060100111021%29.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193678/ |
Daftar Isi:
- Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merupakan salah satu kawasan konservasi sumber daya alam yang yang terletak di Jawa Timur.Kondisi alam pada kawasan TNBTS yang berbeda dengan yang lain, karena kawasan tersebut merupakan dataran tinggi yang terdiri dari kompleks pegunungan Tengger di utara dan kompleks Gunung Jambangan di sebelah selatan. Akses yang harus dilalui untuk mencapai kawasan sangatlah sulit dikarenakan jalan yang curam dan sangat jauh dari pusat kota. Permasalahan tersebut menjadi kendala bagi para stakeholder saat pelaksanaan pembangunan pada kawasan TNBTS. Keterbatasan kondisi lingkungan pada kawasan TNBTS akan berpengaruh pada ketersediaan sumber daya proyek. Responden dalam penelitian yaitu kontraktor, konsultan pengawas, konsultan perencana, pihak lain, BBTNBTS, dan dinas terkait. Metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah tersebut yaitu Importance Performance Analysis (IPA), Customer service index (CSI), dan SWOT. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode IPA dapat disimpulkan bahwa kinerja pelaksanaan proyek pada daerah yang memiliki keterbatasan kondisi lingkungan terutama pada TNBTS masih kurang. Kondisi ini menyebabkan keterlambatan serta ketidaktepatan kualitas produk. Pengukuran kinerja pelaksanaan pada proyek TNBTS diperoleh hasil sebesar 56%, yang bermakna bahwa, pelanggan merasa cukup puas atas kinerja pelaksanaan proyek TNBTS. Usulan perbaikan strategi sesuai dnegan analisis SWOT yaitu, bagi stakeholder kemampuan SDM dalam menguasi kondisi lingkungan di TNBTS dan penggunaan tenaga lokal yang sesuai kualifikasi. Bagi penyedia jasa, perlu melakukan tinjauan lapangan terlebih dahulu serta memahami karakteristik kondisi lingkungan di TNBTS, pelaksana harus benar-benar memahami rencana kerja syarat (RKS) yang ada, setiap penyedia jasa perlu mempelajari dan mengetahui kondisi yang sering menghambat dalam pelaksanaan proyek di TNBTS. Sehingga, dapat memiliki alternatif dalam perencanaan maupun pelaksanaan terkait keterbatasan lingkungan di TNBTS