Pengaruh Injeksi Co2 Terhadap Biomassa, Total Lipid Dan Profil Asam Lemak Mikroalga Chaetoceros Calcitrans
Main Authors: | Turnip, Gilbert, Prof. Dr. Ir. Endang Yuli Herawati,, MS, Prof. Dr. Ir. Sri Andayani,, MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193634/1/GILBERT%20TURNIP.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193634/ |
Daftar Isi:
- Mikroalga merupakan mikroorganisme prokariotik atau eukariotik yang dapat berfotosintesis dan tumbuh dengan cepat pada kondisi yang tidak optimal (Mata et al., 2010). Pemanfaatan mikroalga, dalam bidang farmakologi meliputi antibakteri, antioksidan, antijamur, dan antivirus (Chang et al., 1993). Mikroalga juga merupakan sumber protein dalam budidaya larva udang maupun ikan (Ikhsan et al., 2006). Mikroalga tergolong dalam organisme yang bersifat autotrof dan memiliki kemampuan melakukan konversi karbondioksida yang berpotensi menjadi biofuel, makanan, serta bioaktif yang bernilai tinggi dengan bantuan sinar matahari (Lorenz and Cysewski, 2003; Metzer and Largeau, 2005; Walter et al., 2005; Spolaore et al., 2016). Mikroalga mengandung protein, lemak, asam lemak, pigmen dan vitamin. Kandungan lemak (lipid) dan asam lemak (fatty acid) yang ada dalam mikroalga merupakan sumber energi. Kandungan ini dihasilkan dari proses fotosintesis berupa hidrokarbon (Prince dan Haroon, 2005). Hal ini juga dapat membantu pengendalian masalah Gas Rumah Kaca yang semakin meningkat di atmosfer, yang menjadi tantangan besar bagi dunia yang pro lingkungan dan berkelanjutan (Zeng et al., 2011). Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi karbondioksida (CO2) yang berbeda terhadap kelimpahan sel dan biomassa mikroalga, total lipid dan komposisi asam lemak Chaetoceros calcitrans. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen mengunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Berdasarkan hasil penelitian pertumbuhan tertinggi dengan perlakuan konsentrasi CO2 10% dan terendah pada perlakuan 40% CO2. Biomassa tertinggi ditemukan pada perlakuan konsentrasi CO2 10% yang juga merupakan yang memiliki laju pertumbuhan spesifik tertinggi pada hari ke dua. Pertumbuhan maksimal ditemukan pada hari ke 8 yaitu 7,92x106, biomassa tertinggi didapat dengan perlakuan konsentrasi CO2 yaitu 0,81 gr/l. Kandungan Lipid tertinggi ditemukan pada perlakuan konsentrasi CO2 10% yaitu 52% berat kering dan terendah pada perlakuan kontrol yaitu 23,37% berat kering. Biofiksasi CO2 terbaik juga ditemukan pada perlakuan konsentrasi CO2 30%, hal ini disebabkan masih dalam batas toleransi pertumbuhan sehingga dapat di fiksasi secara maksimal. Komposisi asam lemak tertinggi yang ditemukan dalam penelitian adalah jenis asam lemak MUFA dan PUFA. Asam lemak Omega-3 dari berbagai perlakuan dengan penambahan konsentrasi CO2 pada Chaetoceros calcitrans termasuk EPA (Eicosapentaenoat) dan DHA (Docosaheksaenoat) sangat bervariasi sedangkan pada perlakuan kontrol tidak terdapat asam lemak omega-3 jenis DPA