Pengaruh Biji Dari Warna Buah Berbeda Dan Media Tanam Terhadap Perkecambahan Biji, Pertumbuhan Bibit Dan Tanaman Serta Pembentukan Umbi Generasi Nol (G0) Porang (Amorphophallus Muelleri Blume)
Main Author: | Wardani, Imaniah Bazlina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193628/1/IMANIAH%20BAZLINA%20WARDANI.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193628/ |
Daftar Isi:
- Amorphophallus muelleri atau yang dikenal dengan porang merupakan tanaman umbi- umbian yang mengandung glukomannan tertinggi diantara jenis Amorphophallus lainnya yang ada di Indonesia. Kadar glukomannan yang tinggi serta banyaknya manfaat dari glukomanan mengakibatkan terjadinya peningkatan permintaan porang. Permasalahan tingginya permintaan tersebut tidak diimbangi oleh produksi porang di Indonesia, sehingga perlu memperbanyak bibit porang. Sumber bibit porang yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari biji karena dalam luasan lahan yang sama biji yang ditanam bisa lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan bahan tanam yang berasal dari umbi. Namun biji porang tidak dapat ditanam secara langsung di lapang, karena akan kalah kompetisi dengan gulma. Oleh karena itu perlu perlakuan pratanam di lahan tersendiri untuk menumbuhkan biji sampai terbentuk umbi yang dikenal dengan umbi generasi nol (G0) yaitu umbi yang terbentuk pertama kali dari suatu tanaman yang nantinya dapat digunakan sebagai bibit. Perkecambahan dan pertumbuhan biji bergantung pada tingkat kemasakan biji yang diindikasikan dari warna buahnya selain itu media tanam juga berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit. Komposisi media tanam yang tepat dapat mendukung kesuburan bibit. Ciri khas dari biji porang adalah mempunyai biji poliembrioni dimana dari satu biji dapat menumbuhkan lebih dari satu tanaman. Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian terkait pengaruh biji dari berbagai warna buah dan media tanam terhadap perkecambahan biji, pertumbuhan semaian, persentase munculnya biji poliembrioni dan karakteristik tunas-tunas poliembrioni serta umbi generasi nol porang yang dihasilkan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan penanaman biji porang pada tingkat kemasakan berbeda yang diindikasikan dari perbedaan warna buahnya (merah, kuning, hijau) pada empat jenis media tanam. Hasil yang diperoleh (variable terikat) dianalisis menggunakan ANOVA dengan signifikansi 5% dan jika sumber variasi berpengaruh dilanjutkan dengan uji Tukey 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji dari warna buah berbeda dan jenis media tanam berpengaruh terhadap keserempakan berkecambah, waktu muncul tunas, pertumbuhan semaian dan tanaman porang serta umbi G0 yang dihasilkan. Daya kecambah hanya dipengaruhi oleh jenis biji tanpa media tanam. Perlakuan terbaik yang dapat mendukung perkecambahan biji dan pertumbuhan semaian dan tanaman porang adalah perlakuan RM3. Perlakuan tersebut juga mampu menghasilkan umbi dengan bobot terberat yaitu 3,63 g yang tidak berbeda signifikan dengan RM1 yaitu 3.06 g. RM3 adalah biji dari buah merah yang ditanam pada media 3 (tanah : arang sekam: cocopeat), sedangkan RM1 adalah biji dari buah berwarna merah yang ditanam pada media 1 (tanah : arang sekam). Ditemukan pula adanya biji poliembrioni yang mampu menghasilkan 2-4 tanaman dengan persentase yang berbeda disetiap tingkat kemasakan biji dan jenis media tanam. Tunas-tunas yang dimunculkan dari biji poliembrioni setelah tumbuh menjadi tanaman dewasa memiliki ukuran yang berbeda beda dimana tanaman ke 1 lebih kecil daripada tanaman ke 2 hingga 4, sedangkan tanaman ke 2 hingga ke 4 memiliki ukuran yang relatif sama