Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Wilayah Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Ntt)

Main Authors: Benafa, Yohanis Imanuel, Prof. Dr. I Nyoman Nurjaya,, S.H., M.S, Dr. Bambang Sugiri,, S.H., M.S.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193541/1/Yohanis%20Imanuel%20Benafa.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193541/
Daftar Isi:
  • Penulis mengangkat permasalahan mengenai pencegahan tintak pidana perdagangan orang di wilayah Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur. Dalam penulisan ini penulis merumuskan 3 (tiga) pokok permasalahan yang menjadi fokus pembahasan, yaitu: 1. Faktor apa yang menyebabkan terjadinya tindak pidana perdagangan orang di wilayah Kepolisian Daerah Nusa Tengara Timur? 2. Kendala Apa yanga dihadapi oleh Kepolisian Daerah Nusa Tengara Timur dalam mencegah terjadinya tindak pidana perdagangan orang ? 3.Upaya apa yang dilakuakan oleh aparat kepolisian dalam mencegah terjadinya tindak pidana perdagangan orang di wilayah Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur? Penulis menggunakan metode penelitian Empiris. Dalam Hasil penelitian menghasilkan suatu kesimpulan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya tindak pidana perdagangan orang di wilayah Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur adalah kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan. Sedangkan dalam upaya pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang diwilayah Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur oleh pihak POLDA NTT dan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, sejauh ini belum maksimal. Adapun kendala yang dialami dalam proses pencegahan oleh POLDA NTT ialah adanya ego sektoral yang membuat masing-masing instansi tidak dapat bekerja sama dengan baik. Seharusnya tidak memiliki sikap yang dinamakan ego sektoral dalam upaya mencegah TPPO di NTT, dan mematuhi gugus tugas yang telah dikeluarkan oleh Gubernur, agar proses pencegahan dapat berjalan dengan baik dan maksimal.