Terapi Ekstrak Etanol Daun Polyalthia longifolia Indonesia dan Filipina Terhadap Ekspresi Cyclooxygenase2, Prostaglandin E2 dan Gambaran Histopatologi Lambung Tikus (Rattus norvegicus) Model Inflammatory Bowel Disease yang Diinduksi Indometasin

Main Authors: Anita, Tri Zulfi, Prof. Dr. drh. Aulanni’am,, DES, Prof. Dr. Ir. Chanif Mahdi,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193527/1/Tri%20Zulfi%20Anita.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193527/
Daftar Isi:
  • Inflammatory Bowel Disease (IBD) merupakan inflamasi kronis yang terjadi pada gastrointestinal (GI) yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab IBD yaitu penggunaan berkelanjutan Non steroid Anti- Inflammatory Drugs (NSAIDs) seperti Indometasin. IBD menyebabkan kerusakan mukosa GI serta peningkatan ekspresi mediator inflamasi seperti COX-2 dan PGE2. Beberapa senyawa aktif seperti golongan alkaloid efektif mencegah terjadinya over ekspresi COX-2. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan senyawa alkaloid dan potensinya sebagai antiinflamsi dari ekstrak etanol daun P.longifolia dari wilayah Indonesia dan Filipina. Kemudian melihat efektivitas sebagai obat IBD dilihat dari kemampuan menurunkan ekspresi proinflamasi yaitu COX-2 dan Prostaglandin (PGE2) serta gambaran histopatologi lambung. Penelitian diawali dengan proses ekstraksi daun P.longifolia dari Indonesia dan Filipina dengan etanol 70%. Ekstrak etanol daun P.longifolia identifikasi senyawa alkaloid menggunakan LC-MS. Senyawa yang telah teridentifikasi dilakukan molecular docking untuk mengetahui kemampuan sebagai anti-inflamasi dengan menghambat COX-2. Molecular docking dilakukan dengan program PyRx dan dianalisis interaksi dengan asam amino dengan program LigPlot+. Efektivitas ekstrak etanol daun P.longifolia dari Indonesia dan Filipina untuk IBD dilakukan secara in vivo. Hewan coba dibagi atas 3 kelompok yaitu Kelompok ekstrak Indonesia, Filipina dan obat gold standar (Sulfasalazin). Setiap kelompok dilakukan pembedahan pada hari ke-7 dan ke-14 setelah terapi. Identifikasi senyawa alkaloid menunjukkan adanya senyawa 5 senyawa yang sama dan satu senyawa yang berbeda pada ekstrak Indonesia dan Filipina. Kelima senyawa terdiri dari polylongine, liriodenine, noroliveroline dan oliveroline-β-N-oxide. Senyawa Nmethylnandingerine- β-N-oxide ditemukan hanya pada ekstrak etanol daun P.longifolia sedangkan O-methylbulbocapnine-N-oxide di Indonesia. Kadar senyawa (AA/mg) ekstrak etanol daun P.longifolia dari Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa ekstrak etanol daun P.longifoia. Analisis senyawa alkaloid sebagai antiinflamsi secara molecular docking menunjukkan bahwa keseluruhan senyawa memiliki potensi sebagai antiinflamasi. Liriodenine merupakan senyawa yang paling potensi dengan nilai energi ikat sebesar -10.9 kkal/mol. Senyawa O-methylbulbocapnine-N-oxide memiliki energi ikat yang lebih rendah (-8,2 kkal/mol) dibandingkan dengan Nmethylnandingerine- β-N-oxide (-7,4 kkal/mol). Sedangkan senyawa sulfasalazin sebagai gold standart obat IBD memiliki energy ikat sebesar (-7,1 kkal/mol). Efektivitas ekstrak etanol daun P.longifolia dari Indonesia lebih baik daripada Filipina dilihat dari gambaran histopatologi dan kemampuan menurunkan ekspresi proinflamasi COX-2 dan PGE-2. Analisis statistika menunjukkan bahwa pemberian perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata terhadap ekspresi COX-2 dan PGE-2 (P<0,01). Berdasarkan gambaran histopatologi lambung, pemberian ekstrak etanol daun P.longifoia mampu memperbaiki jaringan mukosa yang rusak dan mengurangi infiltrasi sel radang. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun P.longifolia dari Indonesia dan Filipina memiliki efektivitas sebagai obat IBD. Ekstrak etanol daun P.longifolia dari Indonesia memiliki efektivitas sebagai obat IBD yang lebih baik dari Filipina.