Sistem Pemantauan Daya Pada Wireless Sensor Network Menggunakan Algoritma Priority Scheduling
Main Authors: | Latif, Muhammad Ihksan Sahib, Mochammad Hannats Hanafi Ichsan, S. ST., M. T., Agung Setia Budi, S. T., M. T., Ph.D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193513/1/0520150371%20-%20MUHAMMAD%20IHKSAN%20SAHIB%20LATIF.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193513/ |
Daftar Isi:
- Wireless Sensor Network adalah sebuah teknologi nirkabel yang diperlukan untuk keperluan pemantauan kondisi lingkungan sekitar, yang terdiri dari beberapa sensor node yang dapat berkomunikasi dan memproses informasi satu sama lain. Permasalahan pada WSN mengenai konsumsi daya yang mengakibatkan daya pada node hanya menggunakan baterai untuk operasinya sehingga mengakibatkan cadangan energi daya yang terbatas. Pada saat satu node mati, maka akan mengakibatkan perubahan peformansi dan akan muncul kendala jika harus melakukan konservasi energi daya berulang-ulang dan dapat mengurangi keuntungan dari WSN. Solusi masalah tersebut penulis mengimplementasikan algoritma Priority Scheduling dimana algoritma tersebut akan ditempatkan pada masing – masing node yang akan memprioritaskan urutan daya berdasarkan daya terbesar hingga ke terkecil, fungsi dari NRF24L01 digunakan untuk mengirimkan dan menerima data. Untuk mekanisme monitoring daya pada setiap node tersedia mikrokontroller Arduino uno R3, sensor ACS712- 30A, sensor tegangan, sensor DHT11, dan RTC DS1307 yang berfungsi untuk menampilkan waktu hasil data secara real Time. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, didapatkan akurasi pengukuran DHT11 sebesar 98.52% hingga 99.26%, akurasi pengukuran tegangan sebesar 99.6%, dan akurasi pengukuran arus sebesar 94.86% hingga 97.86%. Untuk peforma penerimaan data yang didapatkan membutuhkan waktu rata–rata sebesar 2 hingga 3 detik. Sedangkan pengambilan data daya menggunakan Priority Scheduling pada ruangan ada halangan dan tidak ada halangan memiliki persentase keberhasilan 100%. Persentase keberhasilan didapatkan dengan melihat hasil data daya yang ditampilkan pada 10 kali percobaan pada ruangan yang berbeda dan urutannya sesuai dari data daya terbesar hingga ke terkecil.