Efek Pemberian Escalating Dose Immunotherapy (EDI) Menggunakan Self Antigen dsDNA terhadap Jumlah Sel T Helper 2 (Th2) dan Kadar Interleukin-4 (IL-4) pada Mencit Pristane Induced Lupus (PIL)
Main Authors: | Hartanti, Khoirunisah Dwi, Prof. Dr. dr.Kusworini Handono,, M.Kes., SpPK, Dr. dr. Nurdiana,, M.Kes |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193475/1/KHOIRUNISAH%20DWI%20HARTANTI.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193475/ |
Daftar Isi:
- Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah suatu penyakit autoimun sistemik yang bersifat kronis dan melibatkan kerusakan multi organ. Pada LES terjadi aktivasi yang berlebihan dari sel T dan sel B menyebabkan aktivitas LES meningkat. Escalating Dose (Antigen-Spesifik) Immunotherapy / EDI adalah metode terapi untuk mensupresi respon imun melaui mekanisme toleransi dengan cara menginjeksikan autoantigen (self-antigen dengan dosis yang bertahap. Metode EDI telah diteliti pada penyakit autoimun multiple sclerosis dan terbukti mampu mengembalikan toleransi imun dengan menginduksi aktivasi dan fungsi pada Treg untuk sekresi sitokin IL-10 dan TGF-β yang bekerja menekan sel imun autoreaktif termasuk sel T dan sel B. Peningkatan proliferasi sel Th2 akibat pengenalan self antigen oleh APC berkontribusi pada hiperaktivitas sel B autoreaktif yang berperan penting pada produksi autoantibodi pada LES. IL-4 sebagai salah satu sitokin yang diproduksi oleh sel Th2 berperan dalam meningkatkan diferensiasi sel B dan juga sel T, terutama sel T-helper 2 (Th2). Beberapa penelitian menunjukkan kadar IFNγ yang meningkat pada serum darah pasien LES dan ketidakseimbangan sitokin Th1 (IFNγ) dan Th2 (IL-4) berhubungan dengan peningkatan aktivitas penyakit lupus pada mencit model lupus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek pemberian terapi EDI menggunakan self-antigen dsDNA dalam berbagai dosis pada mencit Balb/c pristane induced lupus (PIL) terhadap persentase sel Th2, kadar IL-4, serta rasio kadar IFNγ/IL-4. Metode penelitian yang dilakukan adalah desain eksperimen murni di laboratorium secara in vivo. Mencit betina Balb/c berusia 6-8 minggu dibagi kelompok kontrol negatif (mencit normal, n=5) dan kelompok mencit pristane induced lupus (PIL). Kelompok mencit PIL diberi injeksi 0,5 cc (782μg/ml) pristane secara i.p. Dua belas minggu paska injeksi pristane, mencit dievaluasi manifestasi klinis dan serologis (kadar anti-dsDNA). Mencit yang menunjukkan tanda-tanda lupus atau mencit PIL dibagi menjadi empat kelompok diantaranya kelompok kontrol positif (n=5): mencit PIL tanpa terapi EDI dsDNA, kelompok terapi A (n=5): mencit PIL dengan terapi EDI dsDNA dosis I (0.01 μg/ml, 0.1 μg/ml, 1 μg/ml), kelompok terapi B (n=5): mencit PIL dengan terapi EDI dsDNA dosis II (0.1 μg/ml, 1 μg/ml, 10 μg/ml), dan kelompok terapi C (n=5): mencit PIL dengan terapi EDI dsDNA dosis III (1 μg/ml, 10 μg/ml, 100 μg/ml) diberikan satu kali setiap minggu secara berurutan. Persentase sel Th2 diukur menggunakan metode flowcytometry dari limpa sedangkan kadar IL-4 dan IFN-γ diukur menggunakan metode ELISA dari serum darah mencit. Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%. Uji beda dilakukan dengan uji One Way ANOVA jika data terdistribusi normal dan homogen dan uji Kruskal Wallis jika data tidak terdistribusi normal dan atau tidak homogen. Uji post hoc dilakukan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian injeksi pristane secara IP dosis tunggal dapat menginduksi tanda-tanda lupus yaitu penurunan berat badan, bulu rontok, penurunan aktivitas dan peningkatan kadar anti-dsDNA secara signifikan. Hasil menunjukkan rata-rata persentase sel Th2 pada kelompok terapi A (3,28 ± 0,64), B (3,31 % ± 1,12), dan C (3,44 % ± 0,52) cenderung mengalami penurunan dibanding kelompok K(+)(4,31 % ± 0,39) meskipun tidak signifikan. Kadar IL4 pada kelompok terapi A (3,17 ± 0,42; p=0.037), B (4,22 ± 3,61; p=0.024), dan C (5,02 ± 3,42; p=0.005) cenderung meningkat dibandingkan kelompok positif (1,60 ± 0,51) secara signifikan (p<0,05). Rasio IFNγ/IL-4 pada kelompok terapi A (3601.11 ± 1070.77; p=0.003), B (2934.61 ± 1083.00; p=0.001) dan C (2953.56 ± 1584.28; p=0.001) mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan kelompok K(+)( 7814.15 ± 2331.95) yang menunjukkan pemberian terapi EDI dsDNA dapat menurunkan rasio IFNγ/IL-4.Pada penelitian ini pemberian EDI dsDNA pada kelompok mencit PIL dapat menurunkan jumlah sel Th2 melalui peningkatan sel T-Reg dan produksi sitokin imunomodulator IL-10 dan TGF-β. Pada penelitian sebelumnya, pemberian imunoterapi dengan antigen spesifik dengan metode EDI terbukti dapat menginduksi aktivasi dan fungsi pada Treg untuk sekresi sitokin IL-10 dan TGF-β yang bekerja menekan sel imun autoreaktif. Sel Treg memiliki peran penting dalam pengembangan terapi toleransi dengan antigen spesifik dan induksi sitokin IL10 sebagai imunomodulator. Peningkatan kadar IL-4 pada mencit PIL akibat pemberian EDI dsDNA diduga tidak hanya karena adanya produksi IL-4 oleh sel Th2 tetapi juga produksi dari sel-sel lain seperti sel mast, sel basofil, dan sel B. Peningkatan kadar IL-4 ini sebagai regulator untuk menekan aktivitas sel Th1 yang berlebih. Aktivitas Th1 salah satunya ditandai dengan produksi IFN-γ. Th2 juga memproduksi sitokin IL-4 yang bersifat antagonis terhadap IFN-γ dan menekan aktivasi makrofag. Aktivitas Th2 kemungkinan berfungsi sebagai regulator fisiologis pada respon imun dengan menghambat efek yang mungkin membahayakan dari respon Th1. Menurunnya rasio IFNγ/IL-4 pada mencit PIL yang diberikan terapi EDI dsDNA menjelaskan hasil pengukuran kadar IL-4 yang meningkat pada penelitian ini. Peningkatan kadar IL-4 pada kelompok mencit yang diberi terapi EDI dsDNA diduga sebagai kompensasi untuk menekan produksi sitokin IFN-γ lupus. Mengembalikan keseimbangan produksi IFN-γ dan IL-4 diharapkan dapat menjadi target terapi untuk menghambat kerusakan organ pada LES dan pada penelitian ini, pemberian terapi EDI dsDNA pada mencit PIL berhasil mengembalikan keseimbangan IFN-γ/IL-4 mendekati mencit normal. Pemberian EDI dsDNA tidak dapat menurunkan kadar IL-4 pada mencit PIL. Efek pemberian EDI dsDNA pada mencit PIL menunjukkan penurunan jumlah sel Th2 dan penurunan rasio IFNγ/IL-4 dengan dosis terbaik didapatkan pada kelompok dosis II (0.1 μg/ml, 1 μg/ml, 10 μg/ml).