Pengaruh Pelatihan Siaga Bencana Menggunakan Metode Simulasi Dan Video Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Komunitas Sekolah Dalam Menghadapi Bencana Gunung Meletus Di Kota Ternate
Main Authors: | Idrus, Fitriyanti N, Dr. Lilik Zuhriyah,, S.KM, M.Kes, Ns. Tony Suharsono,, S.Kep., M.Kep |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193449/1/Fitriyanti%20N%20Idrus.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193449/ |
Daftar Isi:
- Kota Ternate merupakan daerah kepulauan yang berada pada interaksi 3 lempeng besar dunia yang dilewati Pacific Ring of Fire. Kondisi ini menyebabkan aktivitas tektonik dan vulkanik yang sangat tinggi yang sebagian besar terdapat di bawah laut, sehingga berpotensi menghasilkan letusan gunung berapi. Salah satu komunitas yang menjadi prioritas program manajemen bencana adalah sekolah. Hal ini dikarenakan sekolah dapat mengambil peran aktif dalam memperbaiki pengetahuan dan sikap mengenai bencana, rencana tangap darurat serta peran dalam mitigasi bencana. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kesiapsiagaan dalam pengurangan risiko bencana adalah melalui pelatihan siaga bencana menggunakan metode simulasi dan video. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pelatihan siaga bencana menggunakan metode simulasi dan video terhadap pengetahuan dan sikap siswa dan guru dalam menghadapi bencana gunung meletus di Kota Ternate. Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experiment dengan pendekatan Non randomized pre-post with control group. Penelitian ini dilakukan di SDN 61, SDN 62, SDN 64, SDN 70 yang berada di Kota Ternate. Jumlah Populasi pada penelitian ini yaitu komunitas sekolah yang terdiri dari siswa sekolah dasar sebanyak 116 siswa dan 45 guru. Dari 116 siswa tersebut 20 siswa menjadi responden uji validitas dan reliabilitas, 6 orang di exclude karena pernah mengikuti pelatihan siaga bencana, sehingga diperoleh 90 responden siswa. Jumlah guru dari empat sekolah dasar berjumlah 45. 5 orang di exclude karena pernah mengikuti pelatihan siaga bencana, sehingga diperoleh 40 responden guru. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Friedman dengan Post Hoc Wilcoxon dan Mann Whitney. Uji Friedman diperoleh nilai p= 0.000 (p<0.005) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pelatihan siaga bencana menggunakan metode simulasi dan video animasi pada tiap variabel (pengetahuan dan sikap) siswa dan guru sekolah dasar sebelum, sesudah dan 2 minggu sesudah intervensi. Uji Post Hoc pada kelompok siswa dan guru menggunakan metode simulasi dan video animasi menunjukkan bahwa terdapat perubahan pada sebelum dengan sesudah intervensi (p=0.000) dan sebelum dengan 2 minggu sesudah intervensi (p=0.000). Tidak terdapat perbedaan antara sesudah dan 2 minggu sesudah intervensi dengan nilai p=>0.005. Uji Mann Whitney pada kelompok siswa antara skor pretest-posttest pengetahuan (kelompok simulasi dan video) dan skor pretest-posttest sikap (kelompok simulasi dan video) memiliki nilai signifikansi (p value) = 0.000. Pada kelompok guru antara skor pretest-posttest pengetahuan (kelompok simulasi dan video) dan pretest-posttest sikap (kelompok simulasi dan video) masing-masing memiliki nilai signifikansi >0.005.Hasil yang ditunjukkan dalam penelitian ini membuktikan bahwa pengetahuan yang meningkat secara signifikan dengan nilai rata-rata setelah diberikan pelatihan siaga bencana dengan metode simulasi dan video. Hasil tersebut juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah ada. Peningkatan pengetahuan tersebut dapat dicapai karena pada simulasi menggunakan metode role playing atau bermain peran yaitu memberikan pengalaman langsung kepada peserta pelatihan dalam meningkatkan kesiapsiagaan. Demikian pula, media pelatihan berbasis teknologi inovatif yang menggunakan video animasi memberikan kesan impresif bagi penontonnya serta dapat dijangkau siswa maupun guru untuk dipelajari di mana saja dan kapan saja. Pengetahuan yang meningkat sejalan dengan sikap yang juga mengalami peningkatan sebagai hasil dari pelatihan siaga bencana dengan metode simulasi dan video. Pelatihan siaga bencana berbasis simulasi memberikan kesempatan kepada peserta untuk memahami kondisi seolah-olah bencana gunung meletus terjadi. Materi yang disajikan berupa video animasi yang di dalamnya memuat konten kombinasi gambar, audio dan teks memberikan efek imajinasi sesuai informasi yang diterima pada otak manusia. Hal tersebut mampu meningkatkan kognitif peserta sebagai hasil dari proses pembelajaran dan mempengaruhi aspek sikap yang dimiliki dalam bertindak atau berespon ketika bencana terjadi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode simulasi dan video sama-sama memberikan pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok siswa dan guru sekolah dasar.