Efektivitas Kombinasi Bakteri Hidrokarbonoklastik Dengan Saponin Sapindus Rarak Dalam Menurunkan Kadar Total Petroleum Hidrokarbon
Main Authors: | Octaviany, Evi, Irfan Mustafa,, S.Si., M.Si., Ph.D, Dr. Suharjono,, MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193399/1/EVI%20OCTAVIANY.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193399/ |
Daftar Isi:
- Surfaktan memiliki peran penting dalam meningkatkan biodegradasi minyak bumi. Salah satu surfaktan alami yang jarang dieksplorasi dalam membantu biodegradasi limbah minyak bumi adalah saponin. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kombinasi saponin komersial dari tanaman Sapindus rarak dengan bakteri hidrokarbonoklastik terisolasi dalam menurunkan kadar total petroleum hidrokarbon. Bakteri hidrokarbonoklastik diisolasi dari sampel tanah tercemar minyak bumi di Desa Wonocolo, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, dengan metode enrichment dalam medium Bushnell-Haas broth dengan konsentrasi minyak bumi 0,5 %. Isolat bakteri yang diperoleh diseleksi dengan dua tahap. Tahap pertama, isolat diinokulasikan dalam medium nutrient broth yang mengandung saponin 0 %, 8 %, dan 12 % untuk memperoleh isolat bakteri yang toleran terhadap saponin. Tahap kedua, isolat diinokulasikan ke dalam medium Bushnell-Haas broth yang mengandung saponin 0,5 % untuk memperoleh isolat bakteri yang tidak dapat mendegradasi saponin. Isolat yang lolos seleksi dibuat kurva pertumbuhannya dalam medium Bushnell-Haas broth dengan konsentrasi minyak bumi 0,5 % dan dipilih berdasarkan laju pertumbuhan tercepat. Isolat terpilih digunakan pada uji biodegradasi minyak bumi 0,5 % dalam medium Bushnell-Haas broth menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan perlakuan keberadaan isolat terpilih dan saponin 0,5 %. Penurunan total petroleum hidrokarbon (TPH) minyak bumi dihitung berdasarkan kandungan TPH dengan metode gravimetri. Data TPH dianalisis ragam ANOVA (Analysis of Variance) pada taraf α 0,05. Bakteri unggul diidentifikasi berdasarkan sekuen 16S rDNA dan dikonstruksikan dalam bentuk pohon filogeni. Bakteri sebanyak 34 isolat telah diisolasi dan dimurnikan dari tanah tercemar minyak bumi. Hasil seleksi tahap pertama, mendapatkan sembilan isolat yaitu IHT1.3, IHT1.5, IHT3.8, IHT3.14, IHT3.17, IHT3.19, IHT3.20, IHT3.23, dan IHT3.24 yang memiliki toleransi tinggi terhadap saponin 12 %. Berdasarkan hasil seleksi tahap berikutnya, tiga dari sembilan isolat tersebut (IHT1.3, IHT1.5, dan IHT3.24) tidak memiliki aktivitas degradasi saponin konsentrasi 0,5 %. Ketiga isolat bakteri tersebut dianalisis kurva pertumbuhannya. Isolat IHT3.24 memiliki laju pertumbuhan paling cepat sehingga digunakan pada uji berikutnya. Perlakuan kombinasi isolat IHT3.24 dan saponin mampu menurunkan TPH minyak bumi sebesar 38 % setelah inkubasi 30 hari. Nilai ini lebih tinggi daripada nilai perlakuan yang hanya diberi bakteri yaitu sebesar 20 %. Data ini menunjukkan bahwa kombinasi bakteri dan saponin lebih efektif dalam mendegradasi minyak bumi dibandingkan dengan ix degradasi minyak bumi oleh bakteri tanpa pemberian saponin. Isolat bakteri IHT1.3, IHT1.5, dan IHT3.24 berdasarkan sekuen 16S rDNA secara berurutan teridentifikasi sebagai Ochrobactrum pseudogrignonense (99,6 %), Pseudomonas mendocina (99,2 %), dan Ochrobactrum pituitosum (97,8 %). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan saponin Sapindus rarak lebih efektif meningkatkan kemampuan bakteri hidrokarbonoklastik dalam mendegradasi minyak bumi dari Desa Wonocolo hingga dua kali lipat dibanding bakteri tanpa pemberian saponin. Saponin sebagaimana surfaktan diketahui mampu mensolubilisasi minyak bumi sehingga bakteri dapat lebih cepat menyerap substrat tersebut. Kombinasi tersebut dapat dikembangkan sebagai agen bioremediasi ekosistem tercemar minyak bumi