Efek Ateroprotektif Agaricus Blazei Murrill Melalui Peningkatan Treg dan Penurunan Lp-PLA2 PADA Mencit dengan Diet Tinggi Lemak

Main Authors: Tontowiputro, Dicky Kurniawan, Prof.Dr.dr. Djanggan Sargowo,, SpPD.,SpJP.(K).FIHA.FACC.FCAPC.FES, Prof. Muhaimin Rifa’I,, S.Si.,Ph.D., Prof.Dr.dr. Askandar Tjokroprawiro,, SpPD-KEMD.FINASIM
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193395/1/DICKY%20KURNIAWAN%20TONTOWIPUTRO.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193395/
Daftar Isi:
  • Aterosklerosis merupakan salah satu penyakit inflamasi kronik yang melibatkan berbagai interaksi tipe sel – sel yaitu sel endotel, makrofag, sel otot polos, dan limfosit.Aterosklerosis melibatkan respon imunitas ‘innate’ dengan cara perekrutan dan aktivasi monosit/makrofag sebagai akibat respon terhadap akumulasi lipid yang mengalami modifikasi, terutama oxidatively modified LDL ( Ox-LDL )dalam dinding arteri.Akumulasi sel–sel inflamasi dalam dinding arteri menyebabkan produksi kemokin, interleukin dan protease yang bersifat lokal, seperti interferon gamma ( IFN-ɣ ), tumor necrosis factor alpha ( TNF-α ) dan ligand CD40 membran. Hal ini dapat meningkatkan influks monosit dan limfosit, sekaligus meningkatkan respon imun dan progresifitas lesi aterosklerosis. Peran Treg dalam penghambatan proses aterosklerosis juga sangat penting karena mampu memodulasi proses pro inflamasi menjadi proses yang pro anti inflamasi. Agaricus blazei Murrill merupakan jamur yangmemiliki bahan aktif β-glucan yang telah terbukti memiliki efek terhadap beberapa penyakit seperti obesitas, hipertensi, diabetes, hiperkolesterolemia, hepatitis, aterosklerosis, dan penyakit jantung. Jamur ini juga terbukti dapat bersifat anti inflamasi, anti-tumor, dan analgesia. Penelitian tentang manfaat jamur ini dibidang kardiovaskular masih belum begitu banyak, jika dibanding penelitian–penelitian di bidang onkologi. Hingga saat ini belum didapatkan penelitian yang mengkaji efek Agaricus blazei Murrill dalam kaitannya dengan Treg pada sistem kardiovaskular. Peningkatan sel – sel Treg diharapkan dapat menekan respon inflamasi yang berlebihan yang terjadi pada mencit yang diinduksi diet tinggi lemak. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahapan yaitu penelitian tahap I dengan menggunakan metode UV Vis Spectrofotometry, penelitian tahap II secara in vivo dan penelitian tahap 3 secara in silico. Penelitian tahap I bertujuan untuk menentukan hasil analisis kuantitatif Agaricus blazei Murrilldengan metode Uv-Vis Spectrophotometry dan membandingkan kandungan β-glucan dalam ekstrak Agaricus blazei Murrill dengan jamur lainnya, yaitu Ganoderma Sp. dan Pleurotus ostreatus.Kadar absorbansi β-glucan dalam larutan standart dan sampel dihitung menggunakan UV-Vis Spectrophotometer (Genesys 10, Thermo ScientificTM) dengan panjang gelombang 220 nm.Analisis UV-Vis Spectrophotometry menunjukkan bahwa Agaricus blazei Murrill memiliki kandungan β-glucan tertinggi yaitu sebesar 6,99%, sedangkan Ganoderma sp. dan P. ostreatusberturut-turut yaitu 1,78% dan 1,81%. Hasil tersebut membuktikan bahwa Agaricus blazeiMurrill sangat berpotensi sebagai alternatif jamur obat. Penelitian tahap II bertujuan untuk membuktikan diet tinggi lemak dapat menyebabkan peningkatan jumlah relatifLpPLA2 , dan sel – sel Th17pada mencituntuk membuktikan diet tinggi lemak dapat menyebabkan penurunan jumlah relatif sel – sel Treg CD4+ CD25+ FOXP3+-,IL-10 dan TGF-β pada mencit, membuktikan pemberian Agaricus blazei Murrill dapat menyebabkan penurunan jumlah relatifLpPLA2 dan sel – sel Th17serta meningkatkan jumlah relatif sel – sel TregCD4+CD25+FOXP3+, IL-10, danTGF-β pada mencit dengan diet tinggi lemak. Pada tahap ini, mencit diinduksi dengan pakan tinggi lemak untuk mendapatkan model mencit HFD (High Fat Diet). Kemudian mencit HFD di treatment dengan ekstrak A. blazei Murrill dengan dosis rendah (100 mg/kgBB), dosis normal (200mg/kgBB), dan dosis tinggi (400 mg/kgBB) selama 12 minggu. Kemudian semua parameter dianalisis menggunakan flowcytometry untuk mengetahui jumlah relatif sel. Hasil analisis in vivo menunjukkan Agaricus blazeiMurrill secara signifikan bekerja lebih utama dengan menurunkan tingkat oksidasi sel melalui penurunan enzim Lp-PLA2 dan sel Th17, meningkatkan ekspresi sel Treg(CD4+CD25+FoxP3+ ), meningkatkan produksi sitokin anti-inflamasi TGF-β dan IL-10, serta menurunkan produksi sitokin pro-inflamasi IL-17 pada mencit dengan diet tinggi lemak. Penelitian tahap III bertujuan untuk membuktikan ekstrak Agaricus blazei Murrill sebagai agonis reseptor Dectin-1 dan TLR2 dengan menggunakan analisis dengan ‘docking’ molekul dan menentukan komponen bioaktif dalam Agaricus blazei Murrill yang berpotensi sebagai agonis Dectin-1 dan TLR2 berdasarkan analisis dengan ‘docking’ molekul. Pada tahap III dilakukan analisis interaksi Agaricus blazei Murrill dengan reseptor target menggunakan metode molecular docking. Analisis in silico membuktikan bahwa 1,3/1,6 β-glucan memiliki afinitas binding tertinggi dibandingkan dengan empat senyawa lainnya. Senyawa aktif dari Agaricus blazeiMurrill, 1,3-1,6 β-glucan mampu berikatan dengan TLR-2/1 dan Dectin yang memiliki potensi untuk mengaktifasi sel Treg dan produksi sitokin anti inflamasi.Ikatan tersebut memiliki aktifitas untuk menstimulasi signal cascade untuk memproduksi sitokin anti inflamasi dan fungsi sel T regulator.Hasil penelitian ini membutuhkan studi lebih jauh untuk menjelaskan fungsi jamur tersebut dalam perkembangan anti atherosklerosis. Berdasarkan Path Analysis didapatkan dosis optimal untuk mencapai kondisi oksidasi terendah ( LpPLA2 terendah ), dan inflamasi terendah (Th-17 terendah serta kadar Treg dan IL-10 tertinggi ) yaitu 285 mg/kg BB yang mampu mencegah penyakit ateroklerosis yaitu dengan menurunkan LpPLA2 dan sel Th-17 serta meningkatkan ekspresi sel Treg dan sitokin - sitokin anti inflamasi IL-10.