Analisis Dampak City Branding”Amazing Blitar” Terhadap Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Blitar (Studi pada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Blitar)
Main Authors: | Dhari, Retno Wulan, Edriana Pangestuti, S.E.. M.SI, D.B.A |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193357/1/0520030203-%20Retno%20Wulan%20Dhari.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193357/ |
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Menjelaskan penerapan city branding di Kabupaten Blitar, 2) Menjelaskan dampak penerapan city branding terhadap kunjungan wisatawan ke Kabupaten Blitar, 3) Menjelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Kabupaten Blitar dalam penerapan city branding. Teori city branding merupakan teori yang menjelaskan bagaimana implementasi Pemerintah dalam membentuk city branding Kabupaten Blitar. Teori kunjungan wisatawan dapat dilihat dari sebelum dan sesudah adanya city branding yang dapat mempengaruhi minat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Blitar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskripif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan tentang dampak adanya city branding terhadap kunjungan wisatawan ke Kabupaten Blitar. Penelitian ini dilakukan di Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Blitar. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan city branding pada Kabupaten Blitar telah sesuai dengan potensi yang terdapat dari Kabupaten Blitar dan dijadikan sebagai dasar tagline “Amazing Blitar”. City branding Kabupaten Blitar memberikan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan khususnya pada aspek ekonomi. Perekonomian masyarakat meningkat sebagai dampak dari beberapa destinasi wisata yang ada, melalui penjualan kuliner, oleh-oleh khas Kabupaten Blitar maupun dari beberapa event atau festival yang diadakan. Namun hambatan dalam penerapan city branding tetap ditemui dalam pelaksanaannya. Hambatan yang sering terjadi adalah dengan pihak eksternal dari Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Blitar, hingga saat ini hambatan dapat diminimalisir oleh Pemerintah Kabupaten Blitar dan DISPARBUDPORA melalui komunikasi yang sering dilakukan dengan Dinas lain yang sedang melakukan sebuah event.