Analisis Terhadap Tenaga Kerja Terdidik Di Indonesia Undereducation, Well- Matched, Dan Overeducation
Main Authors: | Kyswantoro, Yunita Firdha, Prof. Dr. M. Pudjihardjo,, SE., MS, Devanto Shasta Pratomo,, S.E., M.Si., Ph.D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193313/1/YUNITA%20FIRDHA%20KYSWANTORO.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193313/ |
Daftar Isi:
- Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi tenaga yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, bidang pendidikan, status perkawinan, lokasi tempat tinggal, pengalaman dan upah terhadap status tenaga kerja terdidik di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh dari data BPS berupa data Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2016. Dalam hal ini, status tenaga kerja terdidik di Indonesia dibagi menjadi tiga kategori yaitu undereducation, well-matched, dan overeducation dengan menggunakan metode multinomial logit. Hasil penelitian menemukan bahwa 22% tenaga kerja overeducation, 9% tenaga kerja undereducation, dan 69% tenaga kerja well-matched di Indonesia. Berdasarkan estimasi, variabel umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, bidang pendidikan, status perkawinan, lokasi tempat tinggal dan pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan terhadap undereducation. Selanjutnya, variabel usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, bidang pendidikan, pengalaman dan upah memiliki pengaruh yang signifikan pada tenaga kerja well-matched. Dan akhirnya, variabel usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, bidang pendidikan, status perkawinan, lokasi tempat tinggal, pengalaman dan upah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap overeducation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin bertambahnya umur semakin tinggi pula probabilitas menjadi tenaga kerja well-matched dan undereducation. Selain itu tenaga kerja perempuan memiliki probabilitas yang lebih tinggi menjadi tenaga kerja well-matched dan undereducation. Sedangkan tenaga kerja yang belum menikah memiliki probabilitas yang lebih tinggi menjadi tenaga kerja overeducation