Sistem Pendeteksi Dehidrasi Berdasarkan Warna dan Kadar Amonia Pada Urine, Detak Jantung dan Pernapasan Berbasis Arduino Dengan Metode K-Nearest Neighbor
Main Authors: | Caesardi, Muhammad Rheza, Rizal Maulana, S.T., M.T., M.Sc., Eko Setiawan, S.T., M.T., Ph.D. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193312/1/0520150405-%20MUHAMMAD%20RHEZA%20CAESARDI.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193312/ |
Daftar Isi:
- Dehidrasi merupakan suatu keadaan dimana seseorang telah kehilangan sejumlah cairan tubuh sehingga tubuhnya tidak dapat berfungsi dengan optimal. Keadaan ini diakibatkan cairan tubuh yang keluar lebih banyak daripada cairan yang masuk. Kesadaran masyarakat akan pentingnya dehidrasi masih kurang, sehingga banyak yang mengalami dehidrasi tanpa sepengetahuannya. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dapat mendeteksi dehidrasi sehingga masyarakat dapat mengetahui secara langsung kondisinya. Sistem pendeteksi dehidrasi menggunakan sensor warna TCS3200 untuk mengukur warna urine, sensor gas MQ-135 untuk mengukur kadar amonia pada urine, sensor detak jantung MAX30100, dan sensor flex untuk mengukur waktu pernapasan. Komponen pengolah data pada sistem ini yaitu Arduino Mega yang akan menggunakan metode K-Nearest Neighbor untuk mengklasifikasikan kondisi dehidrasi. Klasifikasinya terbagi menjadi normal dan dehidrasi. Sebanyak 10 data diuji menggunakan metode K-NN terhadap 20 data latih yang menghasilkan akurasi sebesar 90% dengan K bernilai 3. Pada 10 kali percobaan tersebut juga dihasilkan rata-rata waktu komputasi sebesar 13,3ms.