Pendekatan Kesetimbangan Air Tanah Sebagai Dasar Perencanaan Pembangunan Kawasan Permukiman Yang Berkelanjutan

Main Authors: Sugianto, Deddy, Dr.rer.Nat. Ir. Arief Rachmansyah, -, Dr. Rita Parmawati,, SP., ME
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193276/1/DEDDY%20SUGIANTO.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193276/
Daftar Isi:
  • Tuntutan terhadap perlindungan lingkungan hidup, khususnya sumberdaya air, pada saat perencanaan pembangunan menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Namun demikian, acuan perlindungan sumberdaya air selalu didasarkan pada tingkat pencemaran atau perubahan kualitas air. Pendekatan kesetimbangan air tanah sebagai sebuah pendekatan untuk perencanaan pembangunan perumahan. Pendekatan ini diasumsikan semua kebutuhan air untuk penduduk di wilayah permukiman tersebut beserta aktifitasnya dipenuhi dari air tanah, selanjutnya air tanah terpakai tersebut harus diupayakan diganti dengan cara meresapkan air ke dalam tanah di kawasan tersebut. Untuk itu diperlukan pengelolaan air hujan yang menyeluruh. Potensi air hujan di kawasan permukiman diperlukan pengelolaan yang lebih intens, selain pengendalian limpasan yang terjadi, juga pemanfaatan untuk air bersih perlu. Analisis limpasan di perumahan di daerah hilir dan hulu mempunyai potensi kenaikan limpasan dari sebelum perumahan dibangun hingga kondisi sudah dihuni sekitar 105%-115%. Pengelolaan air hujan dengan menggunakan sumur resapan sebesar 0,82 m3/m2 dan neraca air 13,3%, kurang efektif untuk didaerah hilir dengan ketinggian air tanah yang dangkal, tetapi lebih efektif dalam penampungan dan peresapan air limpasan menggunakan kolam resapan sebesar 28,26% atau 1,74 m3/m2. Sedangkan untuk perumahan di daerah hulu dengan koefisien permeabilitas yang rendah kolam resapan kurang efektif dalam peresapan air kedalam tanah sebesar 0,032 m3/m2 atau 0,0054%, dengan ketingian air tanah yang lebih dalam dari pada di daerah hilir perumahan tersebut dapat mengunakan sumur resapan lebih efektif. Secara keseluruhan pengelolaan air hujan untuk air bersih dan air minum mempunyai debit yang cukup dan kualitas PH air hujan masih layak antara 6,6 - 7,8 melaui atap rumah. Prespektif masyarakat terhadap pemanfaatan air hujan sebagai air bersih dan air minum cukup baik sekitar 59%-61%