Strategi Pengembangan Agrowisata Belimbing berbasis Community Based Tourism di Karangsari, Kota Blitar, Jawa Timur

Main Authors: Nastiti, Amanda Putri, Prof. Dr. Ir. Soemarno,, MS, Luchman Hakim,, S.Si., M.Agr.Sc., PhD
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193246/1/AMANDA%20PUTRI%20NASTITI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193246/
Daftar Isi:
  • Penerapan prinsip Community Based Tourism pada bidang ekonomi, sosial, budaya, politik dan lingkungan berdasarkan persepsi masyarakat adalah semua indikator dalam prinsip Community Based Tourism sudah diterapkan kecuali dalam bidang lingkungan pada indikator penggunaan tempat sampah terpisah belum diterapkan. Partisipasi masyarakat Kelurahan Karangsari dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi masuk kategori rendah. Hal tersebut dikarenakan masyarakat yang dilibatkan hanya yang menjadi pengelola, petani maupun pedagang Agrowisata. Sedangkan pada tahap menikmati hasil, partisipasi masyarakat masuk kategori tinggi. Partisipasi masyarakat tidak dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, dibuktikan dengan nilai signifikansi dari analisis korelasi Rank Spearman dari hubungan faktor internal dan faktor eksternal terhadap partisipasi masyarakat >0.05. Hal ini membuktikan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengembangan Agrowisata Karangsari tidak tergantung pada karakteristik individu seperti usia, anggota keluarga, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, lama tinggal di lokasi dan intensitas sosialisasi. Skor dari faktor kekuatan dan kelemahan dikombinasikan sehingga mendapatkan total skor faktor internal 1.39. Sedangkan total skor faktor peluang dan ancaman yang merupakan kombinasi dari faktor eksternal yaitu 1.03. Strategi yang digunakan pada Kuadran I adalah Strategi Agresif yaitu strategi S-O. Strategi yang harus diterapkan adalah memanfaatkan potensi pekarangan rumah dan kebun warga di sepanjang koridor jalan utama dengan mengoptimalisasi pengelolaan kualitas buah dan pola tanam yang baik untuk dijadikan atraksi wisata pendukung Agrowisata, mempertahankan kualitas buah yang dihasilkan serta memperluas pemasaran dan promosi dengan cara memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, menyusun paket wisata dan bekerjasama dengan Biro Perjalanan Wisata, meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan lebih sering melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan pengembangan Agrowisata guna memperkuat sinergi antar masyarakat dan pengelola Agrowisata dan mengembangkan inovasi terhadap konsep Agrowisata agar tidak monoton dan lebih menarik minat pengunjung seperti menambah area outbond, permainan anak, spot fotografi dan tempat peristirahatan di tengah jalur tracking dan penambahan suttle car untuk mempermudah wisatawan lansia..