Pengaruh self directed video terhadap retensi tingkat pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) pada komunitas relawan PPMR di Kota Malang
Main Authors: | Apriyani, -, Dr. dr. Retty Ratnawati,, M.Sc, Ns. Ika Setyo Rini,, S.Kep., M.Kep |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193245/1/Apriyani.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193245/ |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini yaitu Menganalisis pengaruh self-directed video terhadap retensi tingkat pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) pada komunitas relawan PPMR di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan pendekatan pretest-posttest. Responden penelitian sebanyak 15 orang relawan. Self-Directed video yang digunakan oleh peneliti sudah sesuai dengan panduan AHA 2015. Video diberikan kepada responden memiliki berdurasi sekitar 7 menit. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan lembar observasi. Analisis bivariat menggunakan uji friedman post hoc wilcoxon untuk melihat pengaruh self-directed video terhadap pengetahuan dan keterampilan sebelum, sesaat setelah intervensi, 1 minggu setelah intervensi dan 2 minggu setelah intervensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan dan keterampilan sesaat setelah intervensi, 1 minggu setelah intervensi, dan 2 minggu setelah intervensi terdapat kenaikan yang signifikan dibanding dengan sebelum intervensi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hernández-Padilla et al., (2015) menyatakan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada kelompok student-directed group yang menggunakan media teknologi pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran yang berfokus pada instruktur. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Benoit et al., (2017) yang menyatakan bahwa terdapat peningkatan keterampilan pada kelompok yang diberikan video pendek terkait cara melakukan resusitasi jantung paru dengan benar. Responden dapat melakukan simulasi secara mandiri dengan melihat video yang diberikan. Kesimpulannya adalah pengetahuan dan keterampilan sesaat setelah intervensi (P2 dan K2), 1 minggu setelah intervensi (P3 dan K3), dan 2 minggu setelah intervensi (P4 dan K4) terdapat kenaikan secara signifikan dibanding dengan sebelum intervensi (P1 dan K1). Akan tetapi tidak terdapat perbedaan pada pengukuran sesaat setelah intervensi, 1 minggu setelah intervensi dan 2 minggu setelah intervensi pada komunitas relawan di kota Malang. Self-directed video mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang menetap selama 2 minggu. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan retensi pengetahuan, keterampilan maupun variabel lainnya dalam jangka waktu yang lama untuk mengukur kemampuan mengingat responden.