Ekstrak Teh Hijau Mencegah Penurunan Ekspresi ER-α dan Jumlah Sel Epitel Mukosa Tuba Fallopi pada Tikus Betina yang Dipapar Sipermetrin

Main Authors: Sawitri, Lia, dr. Eviana Norahmawati,, Sp.PA, Dr. Dra. Sri Winarsih,, Apt, MSi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193229/1/LIA%20SAWITRI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193229/
Daftar Isi:
  • Infertilitas merupakan kegagalan untuk memperoleh kehamilan setelah satu tahun atau lebih melakukan hubungan seksual secara rutin tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap infertil yaitu pestisida. Pestisida yang sering digunakan yakni sipermetrin. Akumulasi sipermetrin didalam tubuh dapat menyebabkan adanya stres oksidatif, yang akan mengganggu sekresi FSH, sehingga menyebabkan pematangan folikel terganggu yang berakibat pada penurunan hormon estrogen. Hormon estrogen berperan penting dalam proliferasi sel-sel epitel mukosa pada tuba fallopi yang diperantarai oleh reseptor estrogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak teh hijau terhadap ekspresi reseptor estrogen-α dan jumlah sel epitel mukosa pada tikus yang dipapar sipermetrin. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design, menggunakan 25 tikus betina yang dibagi kedalam lima kelompok. Kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kelompok kontrol positif (sipermetrin 20mg/KgBB), PI (sipermetrin 20mg/KgBB+ekstrak teh hijau 7 mg/tikus/hari), PII (sipermetrin 20mg/KgBB + ekstrak teh hijau 14 mg/tikus/hari), dan PIII (sipermetrin 20mg/KgBB + ekstrak teh hijau 28 mg/tikus/hari). Hasil uji Anova menunjukkan bahwa rerata ekpresi RE-α tertinggi tampak pada kelompok perlakuan 3 (sipermetrin 20mg/KgBB +ekstrak teh hijau 28 mg/tikus/hari). Nilai rerata jumlah sel epitel mukosa tuba fallopi tertinggi juga pada kelompok perlakuan 3 (sipermetrin 20mg/KgBB + ekstrak teh hijau 28 mg/tikus/hari). Konsentrasi sipermetrin yang tinggi menyebabkan peningkatan ROS. Teh hijau dapat berperan sebagai scavenging dalam radikal bebas. Polifenol ini, mempunyai gugus hidroksil (-OH) sehingga dapat menetralkan radikal bebas dengan cara donor atom hidrogen sehingga molekul non radikal yang stabil. Ekstrak teh hijau dapat mencegah penurunan ekspresi reseptor esterogen-α dan berkurangnya jumlah sel epitel mukosa pada tikus yang dipapar sipermetrin.