Memahami Alasan Ibu Hamil Risiko Tinggi Dalam Memilih Tempat Persalinan Selain Rumah Sakit

Main Authors: Wardani, Ika Kusuma, Dr.dr. Tita Hariyanti., MKes, dr. Siti Juhariah., MMRS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193200/1/IKA%20KUSUMA%20WARDANI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193200/
Daftar Isi:
  • Ibu hamil risiko tinggi adalah ibu hamil yang mempunyai SPR (Skor Poedji Rochjati) 6-10. Ibu hamil dengan risiko tinggi harus melahirkan di fasilitas kesehatan ditolong oleh tenaga medis. Pada tahun 2017, di Desa Pulungdowo Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang terdapat 17 ibu hamil risiko tinggi melahirkan di bidan, 14 melahirkan di rumah sakit, 3 melahirkan di dukun, dan 1 melahirkan di puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mendalam suatu makna dari pengalaman ibu hamil risiko tinggi dalam memutuskan tempat persalinan selain rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan teknik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam. Data dari hasil wawancara dianalisa dengan menggunakan IPA (Interpretative Phenomenological Analysis). Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Polindes Pulungdowo Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang mulai Bulan November 2017 sampai Juni 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien merasa senang dengan penolong persalinan yang ramah, senang ditolong dengan kolaborasi, senang karena petugas selalu siap melayani, senang dengan adanya tambahan jenis pelayanan, senang melahirkan di rumah, senang melahirkan di dukun karena budaya, senang dengan jarak melahirkan yang dekat, senang dengan pembayaran menggunakan KIS (Kartu Indonesia Sehat), senang jika mengikuti saran keluarga, teman di lingkungan sekitar tempat tinggal, dan petugas kesehatan serta merasa senang dengan administrasi yang cepat. Pasien yang merasa kecewa terhadap pelayanan dikarenakan tidak ada keularga yang menunggu saat melahirkan, takut dirujuk dengan alasan biaya tambahan, tidak senang dengan cara pembayaran pada suatu layanan kesehatan, takut melahirkan di dukun, tidak senang karena pelayanan tidak sesuai harapan, tidak senang terhadap sikap penolong persalinan, dan kecewa dengan ketidaktersediaan pelayanan.