Hubungan Kadar Kolesterol LDL, Kolesterol HDL, Rasio LDL/HDL dan Kadar ADMA dengan Kejadian Preeklamsia Di RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Kabupaten Pamekasan
Main Author: | Nurhani, Mazdalina Rahmawandari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193135/1/MAZDALINA%20R.N..pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193135/ |
Daftar Isi:
- Preeklamsia di definisikan sebagai suatu kondisi khusus pada kehamilan lebih dari 20 minggu yang di tandai dengan peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg dan proteinuria lebih dari 300 mg/hari atau nilai ≥ 1+ pada dipstick protein urin. Penyebab preeklamsia masih belum di ketahui dengan pasti. Salah satu teori yang berkembang adalah teori stres oksidatif. Stres oksidatif dapat di picu oleh tingginya kadar kolesterol LDL, rendahnya kadar kolesterol HDL, tingginya rasio kolesterol LDL/HDL dan tingginya kadar ADMA yang mengakibatkan L-arginin menurun dan eNOS uncoupling meningkat sehingga menyebabkan preeklamsia akibat dari terjadinya disfungsi endotel. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan Case Control Studi. Penelitian melibatkan 64 sampel yang di bagi dalam 2 kelompok, kelompok pertama adalah kelompok ibu hamil preeklamsia dan kelompok kedua adalah kelompok ibu hamil tanpa preeklamsia. Setiap sampel di periksa kadar kolesterol LDL, kadar kolesterol HDL, rasio kolesterol LDL/HDL dan kadar ADMA nya, kemudian di lakukan analisa data untuk mencari hubungan antara kadar kolesterol LDL, HDL, rasio kolesterol LDL/HDL dan kadar ADMA dengan kejadian preeklamsia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol LDL, rasio kolesterol LDL/HDL dan kadar ADMA lebih tinggi pada ibu hamil preeklamsia di bandingkan dengan ibu hamil tanpa preeklamsia, sedangkan kadar kolesterol HDL pada ibu hamil preeklamsia lebih rendah di bandingkan dengan ibu hamil tanpa preeklamsia. Kadar kolesterol LDL, rasio kolesterol LDL/HDL dan kadar ADMA memiliki korelasi positif kuat dengan kejadian preeklamsia, sedangkan kadar kolesterol HDL memiliki korelasi negatif kuat dengan kejadian preeklamsia. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar kolesterol LDL yang tinggi (>190 mg/dl), kadar kolesterol HDL yang rendah (<40 mg/dl), rasio kolesterol LDL/HDL yang tinggi (>3) dan kadar ADMA yang tinggi (>160 ng/ml) memiliki resiko lebih besar untuk menderita preeklamsia di bandingkan dengan ibu hamil dengan kadar kolesterol LDL, kadar kolesterol HDL, rasio kolesterol LDL/HDL dan kadar ADMA yang normal. Besarnya resiko untuk masing-masing variabel secara berurutan adalah sebesar 4.413, 4.564, 5.894, dan 8.930 kali lipat untuk untuk terjadi preeklamsia. Semakin tinggi kadar kolesterol LDL, rasio kolesterol LDL/HDL dan kadar ADMA, maka semakin tinggi resiko untuk terjadi preeklamsia, sedangkan semakin tinggi kadar kolesterol HDL, maka resiko untuk terjadi preeklamsia semakin turun. Hal ini di sebabkan karena kadar kolesterol LDL yang tinggi, kadar kolesterol HDL yang rendah dan rasio LDL/HDL yang tinggi akan mengakibatkan peningkatan oksidasi LDL yang mengakibatkan LDLox meningkat. Peningkatan LDLox dapat menurunkan produksi enzim DDAH dan mengakibatkan kadar ADMA meningkat. Kondisi tersebut akan mengakibatkan disfungsi endotel yang menjadi patofisiologi awal terjadinya preeklamsia