Penataan Alun-Alun Kota Batu Ramah Difabel
Main Authors: | Hanun, Izdihar Farah, Wulan Dwi Purnamasari, S.T., M.T., Wisnu Sasongko, S.T., M.T. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193132/1/Izdihar%20Farah%20Hanun.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193132/ |
Daftar Isi:
- Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan rencana aksi global yang telah disepakati oleh negara-negara di dunia. Tujuan SDGs ke-11 adalah membangun kota dan permukiman inklusif, aman, tahan lama, dan berkelanjutan. Salah satu target dari tujuan tersebut yaitu pada tahun 2030 tersedia akses universal terhadap ruang-ruang publik yang aman, inklusif, mudah diakses, dan hijau, terutama bagi perempuan, anak-anak, manula dan orang dengan disabilitas. Kota Batu merupakan salah satu kota di Indonesia yang sudah mulai menerapkan prinsip-psinsip pembangunan berkelanjutan pada sektor pariwisata. Salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi wisatawan adalah Alun-Alun Batu. Selain itu, Alun-Alun Batu juga berperan sebagai ruang publik yang digunakan untuk menampung aktivitas masyarakat. Dengan diterapkannya aksi SDGs, ruang publik yang terdapat di perkotaan, dalam hal ini Alun-Alun Batu harus ramah bagi penyandang disabilitas. Langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan konsep universal design pada ruang publik dan standar penyediaan fasilitas menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 Tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis evaluatif dan analisis IPA (importance performance analysis). Analisis evaluatif digunakan untuk menghitung kesesuaian fasilitas dan aksesibilitas Alun-Alun Batu bagi difabel, sementara analisis IPA digunakan untuk mengetahui kualitas fasilitas dan aksesibilitas Alun-Alun Batu berdasarkan persepsi difabel. Berdasarkan hasil analisis didapatkan kesimpulan bahwa penyediaan fasilitas dan aksesibilitas Alun-Alun Batu berdasarkan kebijakan sudah berada dalam kriteria cukup, namun kualitas Alun-Alun Batu menurut difabel masih dianggap butruk. Oleh karena itu, diperlukan konsep penataan ruang publik ramah difabel, dalam hal ini adalah Alun-Alun Batu.