Potensi Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Yang Diperkaya Serat Inulin Dan Karagenan Serta Mocaf Sebagai Obat Tradisional Diabetes Tipe 2
Main Author: | Jamil, Siti Nur Aisyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193118/1/SITI%20NUR%20AISYAH%20JAMIL.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193118/ |
Daftar Isi:
- Manajemen terapi diabetes mellitus selain menggunakan obat oral metformin, juga dapat menggunakan bahan yang mengandung serat larut air. Serat larut air diketahui memiliki efek pada homeostatis glukosa. Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan tanaman umbi yang mengandung 60-80% glukomanan yang merupakan serat larut air. Selain porang, inulin, karagenan, dan mocaf juga sebagai sumber serat larut yang memiliki potensi untuk terapi diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tepung porang yang diformulasi dengan penambahan inulin, karagenan, dan mocaf sebagai obat tradisional diabetes melitus, khususnya DM tipe 2. Penelitian ini terdiri dari pengujian karakterisasi tepung porang dan porang formulasi yaitu, uji serat laut, daya serap air, waktu hancur, dan viskositas. Selanjutnya, pengujian in vivo yaitu pengujian potensi porang formulasi dengan penambahan inulin, karagenan, dan mocaf terhadap DM tipe 2 selama 28 hari dengan menggunakan hewan coba tikus putih wistar Rattus norvegicus. Diabetes melitus diinduksi dengan dosis rendah streptozotocin sebesar 40 mg/kg bb tikus . Pada uji in vivo menggunakan metformin sebagai kontrol obat yang umum digunakan untuk mengobati DM tipe 2. Dosis yang digunakan dalam penelitian antara lain, porang dosis 300 mg/kg bb tikus, porang formulasi dosis 100 mg/kg bb tikus, dosis 300 mg/kg bb tikus, dosis 500 mg/kg bb tikus, dan metformin dosis 51,38 mg/kg bb tikus. Parameter yang diamati antara lain kadar glukosa darah puasa (GDP), bb tikus, kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida, MDA, hispatologi dan imunohistokimia pankreas, hispatologi liver, SGOT, dan SGPT. Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis ragam (ANOVA), kemudian dilakukan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan selang kepercayaan α=0,05. Analisis secara statistik ini dibantu menggunakan program Minitab 17. Hasil pengujian karakterisasi porang formulasi menghasilkan kadar serat larut sebesar 34,64%, daya serap air sebesar 50,83 g H2O/g, waktu hancur sebesar 2 menit 11 detik, dan viskositas 2880 cP. Hasil pengujian in vivo menunjukkan bahwa pemberian porang formulasi memberikan pengaruh yang nyata (α=0,05) terhadap kadar GDP, bb, dan kadar MDA. Pada parameter yang lain tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (α=0,05). Namun, menunjukkan kecenderungan penurunan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida, SGOT, dan SGPT dibandingkan dengan kelompok tikus DM tipe 2. Selain itu, terjadi peningkatan jumlah sel β pankreas dibandingkan dengan kelompok tikus DM tipe 2. Pemberian porang formulasi dosis 300 mg/kg bb tikus selama 28 hari menurunkan kadar GDP sebesar 67,81% dengan nilai GDP akhir sebesar 134,50 mg/dL, bb tikus sebesar 172,63 g, dan kadar MDA sebesar 0,2760 ng/200μL. Selain itu, pemberian porang formulasi dosis 300 mg/kg bb tikus mampu meningkatkan jumlah sel pankreas tikus DM tipe 2 dengan nilai rata-rata 74 sel dibandingkan kelompok tikus DM tipe 2 sebesar 32 sel.