Perbandingan Efektivitas Terapi Injeksi Hidrodiseksi Menggunakan Panduan Ultrasonografi Antara Normal Saline Dengan Triamcinolone Pada Pasien Sindroma Terowongan Karpal Di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang

Main Authors: Sahidu, Muhammad Ghalvan, dr. Widodo Mardi S,, Sp.S, dr. Rodhiyan Rakhmatiar,, Sp.S, dr. Alidha Nur Rakhmani,, M.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193090/1/Muhammad%20Ghalvan%20Sahidu.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193090/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Sindrom terowongan karpal (STK) merupakan lesi saraf perifer karena mekanisme nontraumatis yang sering di jumpai. STK merupakan suatu neuropati, yang disebabkan oleh suatu tekanan atau jebakan nervus medianus dibawah ligamentum carpi transversum (flexor retinaculum). Metode terapi untuk sindrom terowongan karpal (STK) berbagai macam. mulai dengan metode non-surgical (fisioterapi, pendekatan psikologis, farmakoterapi, injeksi) hingga surgical (pembedahan). Saat metode non-surgical diindikasikan, injeksi kortikosteroid lokal ke dalam terowongan karpal bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan kesemutan. Hidrodiseksi digunakan untuk adhesiolysis di bawah jepitan. Bertujuan menghilangkan adhesi dan melepaskan nervus medianus dari retinakulum dan jaringan ikat disekitarnya dan menghindari cedera pada saraf. Metode: Penelitian experimental ini dilaksanakan di poliklinik rawat jalan rumah sakit dr. SAiful Anwar Malang Sejak Agustus 2018 hingga Oktober 2018. Total 30 pasien dengan STK yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak diapatkan kriteria eklusi. Seluruh subyek penelitian dilakukan pemeriksaan skoring NPS, FSS, SSS yang dibandingan sebelum dan 4 minggu setelah injeksi hidrodiseksi dan membandingkan efektifitas agen injeksi. Hasil: NPS sebelum dan sesudah Injeksi triamcinolone (sig 0.000; p<0.05), FSS (sig 0.020; p<0.05), dan SSS (sig 0.001; p<0.05). NPS sebelum dan sesudah injeksi normal saline NaCl 0,9% (sig 0.001; p<0.05), FSS (sig 0.005; p<0.05), dan SSS (sig 0.000; p<0.05). NPS antara hasil injeksi triamcinolone dan normal saline NaCl 0,9% (sig 0.341; p<0.05), FSS (sig 0.425; p< 0.05), SSS (sig 0.350; p< 0.05). Kesimpulan: Didapatkan perbedaan signifikan antara NPS, FSS, dan SSS sebelum dan sesudah injeksi hidrodiseksi dengan triamcinolone dan normal saline NaCl 0,9% dan hasil yang tidak signifikan pada perbandingan antara triamcinolone dan normal saline NaCl 0,9% pada pasien STK rawat jalan Poli Saraf Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang. Kedua Injeksi memiliki efektivitas yang kurang lebih sama.