Deteksi Campuran Kopi Reguler Dalam Kopi Luwak Menggunakan Metode Dielektrik dan Pengolahan Citra Digital
Main Authors: | Widyaningtyas, Shinta, Dr. Sucipto,, STP. MP., Yusuf Hendrawan,, STP. M. App. Life Sc. PhD. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193088/1/SHINTA%20WIDYANINGTYAS.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193088/ |
Daftar Isi:
- Kopi adalah bahan baku minuman yang banyak dikonsumsi dan penting bagi perekonomian negara produsen kopi. Salah satu jenis kopi yang dikenal mahal dan langka adalah kopi luwak (palm civet coffee) sehingga rawan dicampur dengan kopi reguler. Deteksi campuran kopi reguler dalam kopi luwak secara konvensional menggunakan analisis kimia bersifat destruktif, mahal, membutuhkan preparasi sampel dan waktu lama. Saat ini, konsumsi ekstrak green beans menjadi trend baru karena dianggap rendah kalori. Pengukuran total fenol green beans membantu mengukur aktivitas antioksidan. Selain itu, kopi memiliki rasa asam yang identik dengan pH. Trend mengonsumsi ekstrak green beans kopi membuat pengukuran pH dilakukan karena banyak konsumen kopi sensitif terhadap keasaman kopi terutama kopi arabika. Hal ini memberi peluang perancangan peralatan sederhana, cepat, akurat, dan non destruktif untuk menduga persentase campuran kopi reguler dalam kopi luwak, total fenol, dan pH. Perancangan alat penduga persentase campuran kopi reguler dalam kopi luwak, total fenol, dan pH dapat menggunakan metode dielektrik dan metode pengolahan citra digital. Metode dielektrik untuk mengakuisisi data biolistrik biji kopi dan metode pengolahan citra untuk mengakuisisi data citra. Pendugaan persentase campuran kopi reguler dalam kopi luwak, total fenol, dan pH perlu integrasi dengan metode untuk mempelajari pola data seperti Jaringan Saraf Tiruan (JST). Penelitian ini dilakukan dengan mencampur green beans kopi luwak dan kopi reguler pada presentase 0% kopi luwak, 10% kopi luwak, 30% kopi luwak, 40% kopi luwak, 50% kopi luwak, 70% kopi luwak, 90% kopi luwak, dan 100% kopi luwak. Hasil penelitian menunjukkan 5 fitur terpilih sebagai input JST data biolistrik yaitu impedansi (Z), induktansi seri (Ls), induktansi paralel (Lp), resistansi seri (Rs), dan resistansi paralel (Rp) menggunakan metode correlation attribute evaluator. Topologi JST terpilih untuk data biolistrik yaitu 5 – 40 – 40 – 3 (5 input, 40 node hidden layer 1, 40 node hidden layer 2, 3 output) dengan learning rate 0,1 dan momentum 0,9 fungsi pembelajaran trainlm, fungsi aktivasi tansig pada hidden layer dan output layer. Topologi terpilih menghasilkan R pelatihan 0,98902; R validasi 0,98204 dan MSE pelatihan 0,0099; MSE validasi 0,0479. Hasil penelitian deteksi pemalsuan kopi luwak menunjukkan 5 fitur terpilih sebagai input JST data citra yaitu lain red sum mean, value sum mean, S_HSL sum mean, blue variance, dan hue variance menggunakan metode ReliefF. Data citra menggunakan JST menghasilkan topologi terpilih yaitu 5 – 30 – 40 – 3 (5 input, 30 node hidden layer 1, 40 node hidden layer 2, 3 output) dengan learning rate 0,1 dan momentum 0,5 fungsi pembelajaran trainlm, fungsi aktivasi tansig pada hidden layer dan purelin pada output layer. Topologi terpilih menghasilkan R pelatihan 0,99502; R validasi 0,97933 dan MSE pelatihan 00085; MSE validasi 0,0442. Hasil penelitian menunjukkan MSE validasi metode dielektrik sedikit lebih rendah dibandingkan metode pengolahan citra digital. Hal ini membuat kedua metode non destruktif ini berpotensi sebagai sensor dalam menduga persentase campuran kopi reguler dalam kopi luwak, total fenol, dan pH.