Eksplorasi Bakteri Diazotrof Rhizosfer Jeruk Keprok (Citrus Reticulata L.) Varietas Batu 55 Sebagai Agen Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR)

Main Author: Setia, Imanda Nurul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193083/1/Imanda%20Nurul%20Setia.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193083/
Daftar Isi:
  • Jeruk merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Jeruk keprok (Citrus reticulata L.) varietas Batu 55 dikembangkan di Jawa Timur sejak tahun 2005. Kultur mikroba yang memiliki berbagai aktivitas peningkatan pertumbuhan atau Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) mulai dikembangkan untuk mengurangi kebergantungan pada pupuk dan pestisida kimia serta menjaga produktivitas tanaman jeruk. Mekanisme mikroba PGPR dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dapat melalui aktivitas penyediaan nutrisi dan stimulasi produksi fitohormon oleh agen biofertilizer atau melalui aktivitas biokontrol oleh agen biopestisida yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba patogen dengan memproduksi antibiotik dan metabolit yang bersifat antimikroba. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari potensi bakteri diazotrof rhizosfer tanaman jeruk keprok Batu 55 sebagai agen PGPR dan mengidentifikasi strain-strain bakteri diazotrof rhizosfer yang memiliki beragam aktivitas biologis (single species with multi activities) khususnya kemampuan dalam fiksasi nitrogen, pelarutan fosfat, produksi hormon Indole Acetic Acid (IAA), dan biokontrol patogen tanaman jeruk. Tahapan penelitian meliputi isolasi bakteri pemfiksasi nitrogen (diazotrof) dari tanah rhizosfer tanaman jeruk dengan metode serial dilusi, kemudian diuji aktivitasnya sebagai agen biofertilizer melalui uji pemfiksasi nitrogen, uji produksi IAA, dan uji pelarutan fosfat. Konsentrasi nitrogen terfiksasi diukur menggunakan Sera Ammonia Test Kit dan Reagen Nessler, hormon IAA diukur menggunakan Reagen Salkowsky, dan aktivitas pelarutan fosfat dianalisis menggunakan uji kolorimetri dengan Reagen Kloromolibdat dan asam Klorostan. Aktivitas bakteri diazotrof sebagai agen biopestisida diuji menggunakan metode dual kultur untuk mengevaluasi daya hambat bakteri diazotrof terhadap mikroba patogen tanaman jeruk. Mikroba patogen diisolasi dari sampel organ tanaman jeruk yang terinfeksi. Uji kemampuan bakteri diazotrof dalam fiksasi nitrogen, pelarutan fosfat, produksi hormon Indole Acetic Acid (IAA), dan biokontrol patogen dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Data dianalisis ragam (ANOVA) menggunakan program Windows SPSS software v. 20. Kandidat isolat PGPR unggul diidentifikasi berdasarkan sekuen 16S rDNA. Sekuen 16S rDNA diamplifikasi menggunakan PCR dengan primer 27f (5’ –AGAGTTTGATCCTGG CTCAG– 3’) dan 1492r (5’ –CTACGGCTACCTTGTTACGA– 3’), sedangkan isolat kapang patogen terpilih diamplifikasi menggunakan primer ITS dengan primer forward ITS5 (5’- GGAAGTAAAAGTCGTAACAAGG-3’) dan primer reverse ITS4 (5′- TCCTCCGCTTATTGATATGC-3′). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa isolat Dbs 1, Dbs 2, dan Dbm 3 memiliki kemampuan dalam memfiksasi nitrogen, melarutkan fosfat, dan menghasilkan hormon IAA, tetapi hanya isolat Dbs 2 dan Dbm 3 yang memiliki kemampuan biokontrol terhadap patogen jeruk keprok. Isolat Dbs 1, Dbs 2, dan Dbm 3 secara berurutan mampu memroduksi ammonia 10 μg/mL; 9,1 μg/mL; dan 3,8 μg/mL, menghasilkan IAA sebesar 30,08 μg/mL; 24,68 μg/mL; dan 190,77 μg/mL, melarutkan fosfat sebesar 11,3 μg/mL; 8,6 ix μg/mL; dan 2,2 μg/mL. Isolat Dbs 2 mampu menghambat kapang patogen PD 3, PBa 4, dan PBa 2 secara berurutan dengan persentase penghambatan 76,6 %; 75,4 %; dan 100 %, serta penghambatan oleh isolat Dbm 3 sebesar 54,8 %; 46,9 %; dan 55,7 %. Isolat Dbs 1, Dbs 2, dan Dbm 3 berdasarkan sekuen 16S rDNA secara berurutan berkerabat dengan Acinetobacter schindleri ZSR6 dengan nilai similaritas 99,93 %, Pseudomonas syncyanea NBRC3757T dengan nilai similaritas 100 %, dan Pseudomonas moraviensis F9-6 dengan nilai similaritas 99,93 %. Kapang patogen PBa 2 dan PBa 4 berdasarkan sekuen ITS secara berurutan berkerabat dengan Fusarium equiseti FEIF14 dan Colletotrichum gloeosporioides CS69. Masing-masing isolat tersebut memiliki nilai similaritas sebesar 100 %, sedangkan isolat PD 3 masih belum teridentifikasi