Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kecemasan pada Populasi dengan Risiko Penyakit Jantung Koroner di Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

Main Authors: Fajaruddin, -, Dr. Titin Andri Wihastuti,, SKp., M.Kes, Ns. Tina Handayani Nasution,, S.Kep., M.Kep
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193081/1/F%20a%20j%20a%20r%20u%20d%20d%20i%20n.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193081/
Daftar Isi:
  • Penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada semua usia sebesar 12,9%. Data riset kesehatan dasar (Rikesdas) tahun 2013, prevalensi PJK sebesar 1,5% dan jumlahnya terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia dimana kelompok tertinggi pada usia 65-74 tahun. Kecemasan merupakan salah satu faktor psikologis sebagai faktor independen prediktor PJK dan terbukti kuat berperan meningkatkan perkembangan risiko PJK dua kali lipat. Pengaruh langsung kecemasan terhadap risiko PJK adalah meningkatnya neuroendocrine dan aktivasi platelet, hiperventilasi, memicu episode aritmia ventrikel, meningkatkan kerja sistem saraf simpatik yang berlebihan sehingga mengakibatkan reaksi fisik dan berpengaruh terhadap kesehatan jantung. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi hubungan kelompok usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, riwayat penyakit keluarga, pengetahuan, status sosial ekonomi, tipe kepribadian dan mekanisme koping dengan kejadian kecemasan pada populasi dengan risiko PJK di Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 111 orang yang memiliki faktor risiko PJK yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kedungkandang Kota Malang pada bulan April sampai Mei 2018. Uji korelasi menunjukkan hubungan yang signifikan antara kelompok usia (p=0.005), jenis kelamin (p=0.008), tingkat pendidikan (p=0.003), riwayat penyakit keluarga (p=0.019), pengetahuan (p=0.001), status sosial ekonomi (p=0.009), tipe kepribadian (p=0.000) dan mekanisme koping (p=0.000) dengan kejadian kecemasan pada populasi dengan risiko PJK. Uji regresi logistik menunjukkan bahwa mekanisme koping adalah faktor yang paling berhubungan dengan kejadian kecemasan pada populasi dengan risiko PJK dengan nilai OR sebesar 5.343, dibandingkan dengan faktor lainnya. Masyarakat diharapkan meningkatkan status kesehatan melalui upaya pencegahan primer terhadap masalah kecemasan dan faktor risiko PJK dengan perilaku hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin seperti tekanan darah dan berat badan. Peningkatan pelayanan kesehatan melalui health education, deteksi dini, skrining dan penanganan faktor risiko pada masyarakat sehat.