Analisa Komputasi Fluida Dinamis Bangunan Peredam Energi Bendungan Randugunting Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah
Main Authors: | Sofyan, Frika Deddy, Dr. Very Dermawan,, ST., MT., Emma Yuliani, ST., MT., Ph.D. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193077/1/FRIKA%20DEDDY%20SOFYAN.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193077/ |
Daftar Isi:
- Pembangunan Bendungan Randugunting merupakan suatu alternatif dalam rangka pemenuhan kebutuhan air irigasi, air baku, pembangkit tenaga listrik, dan pengendalian banjir di Kabupaten Blora sekaligus sebagai upaya konservasi sumber daya air. Desain bangunan pelimpah menggunakan model side-channel spillway (pelimpah samping) dengan tipe ambang pelimpah ogee. Khusus untuk bagian bangunan peredam energi, secara teknis direncanakan berdasarkan debit banjir rancangan Q100 dan dikontrol dengan mengalirkan debit banjir Q1000 dan Q maksimum yang mungkin terjadi (QPMF). Kajian ini bertujuan memberikan pemahaman yang lebih rinci berdasarkan model numerik berbasis CFD tentang variasi pola perilaku hidrolika yang terjadi di bangunan peredam energi, akibat variasi perubahan elevasi dasar kolam olakan dan panjang kolam olakan. Dari hasil FLOW-3D hasil verifikasi dari model numerik dibandingkan dengan model fisik mempunyai kemiripan dan trend yang sama. Di ketahui bahwa perbedaan yang signifikan terjadi pada data hasil perhitungan kecepatan dengan debit bangkitan Q1000 dengan nilai sekitar 28,93% dan data data berikutnya di sepanjang saluran peluncur tidak ada yang mempunyai selisih kurang dari 10%. Namun secara keseluruhan performa model numerik dengan kondisi batas dan kondisi awal cukup baik dengan ditandai selisih di titik-titik awal saluran peluncur <10% untuk variabel V, H dan bilangan Froude. Alternatif desain bangunan peredam energi yang direkomendasikan berdasarkan analisa model numerik berbasis CFD yaitu: bangunan peredam energi mempunyai elevasi dasar kolam olakan +63 m dengan panjang kolam olakan 31 m. Hasil analisa bangunan tersebut mempunyai efisiensi peredaman saat debit Q100 adalah 46,45%, debit Q1000 adalah 44,11% dan debit QPMF adalah 64,25%. Di bagian saluran escape channel terjadi aliran sub kritis dengan bilangan Froude 0,14 untuk debit Q100; 0,12 untuk debit Q1000 dan 0,37 untuk debit QPMF. Loncatan hidrolik yang terjadi adalah tipe B (awal loncatan hidrolik di bidang miring bagian saluran peluncur 15,036 m sebelum sudut lantai dan akhir loncatan di dalam kolam olak sejauh 15,404 m setelah sudut lantai) dengan panjang loncatan hidrolik 30,440m.