Pola Pertumbuhan Serta Akumulasi Bahan Organik dan Abu pada Bibit Tanaman Saga Pohon (Adenanthera pavonina L.) dengan Tingkat Ketersediaan Air yang Berbeda

Main Authors: Daniel, Kevin, Dr. Ir. Siti Nurul Kamaliyah, MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192967/1/KEVIN%20DANIEL.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192967/
Daftar Isi:
  • Tanaman saga pohon (Adenanthera pavonina L.) adalah salah satu jenis leguminosa pohon yang potensial menghasailkan biji dan hijauan pakan berprotein tinggi. Seperti pada tanaman pohon-pohonan lainnya, fase pembibitan pada tanaman ini merupakan fase yang paling rentan terhadap kondisi lingkungan termasuk ketersediaan air. Tanaman yang mendapatkan ketersediaan air yang tepat akan tumbuh dengan optimal sehingga menghasilkan nutrisi yang cukup untuk ternak. Nutrisi yang terkandung dalam tanaman pakan ternak dapat dilihat dari akumulasi BK, BO, dana bunya. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh ketersediaan air yang berbeda terhadap pola pertumbuhan (berdasarkan tingkat akumulasi bahan kering (BK)), akumulasi produksi biomassa bahan organik dan abu bibit tanaman saga pohon (Adenanthera pavonina L.) Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018 hingga Desember 2018. Pelaksanaan pembibitan tanaman saga pohon (Adenanthera pavonina L.) dilakukan di Laboratorium Greenhouse Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan analisis kandungan biomassa meliputi uji akumulasi BK, BO dan abu dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tanaman saga pohon (Adenanthera pavonina L.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalam perhitungan produksi biomassa adalah menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang (Nested) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan dengan masing-masing ulangan terdapat 12 bibit tanaman saga pohon, sedangkan untuk pendugaan pola pertumbuhan tanaman dilakukan analisis regresi eksponensial. Perlakuan yang diberikan antara lain; A100 (pemberian air sebanyak 100% kapasitas lapang); A80 (pemberian air sebanyak 80% kapasitas lapang); A60 (pemberian air sebanyak 60% kapasitas lapang); dan A40 (pemberian air sebanyak 40% kapasitas lapang). Variabel yang diamati adalah produksi biomassa bahan kering (BK) bahan organik (BO) dan produksi abu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air pada tanaman saga pohon memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap akumulasi BK, akumulasi BO dan akumulasi abu bibit tanaman saga pohon (Adenanthera pavonina L.). Ketersediaan air berpengaruh sangat nyata terhadap akumulasi BK pada umur 20 hingga 24 minggu. Produksi BK tertinggi ada pada minggu ke 24 dengan perlakuan A100 yaitu sebesar 5,435g dan terendah ada pada minggu ke 4 dengan perlakuan A80 yaitu sebesar 0,147g. Laju akumulasi BK tertinggi ada pada perlakuan A80 yaitu sebesar 0,1831g/minggu dan terendah ada pada perlakuan A40 yaitu sebesar 0,151g/minggu. Ketersediaan air berpengaruh sangat nyata terhadap akumulasi BO pada umur 20 hingga 24 minggu. Produksi BO tertinggi ada pada minggu ke 24 dengan perlakuan A100 yaitu sebesar 5,005g dan terendah ada pada minggu ke 4 dengan perlakuan A80 yaitu sebesar 0,109g. Laju akumulasi BO tertinggi ada pada perlakuan A80 yaitu sebesar 0,1897g/minggu dan terendah ada pada perlakuan A40 yaitu sebesar 0,1551g/minggu. Ketersediaan air berpengaruh sangat nyata terhadap akumulasi abu pada umur 24 minggu. Produksi abu tertinggi ada pada minggu ke 24 dengan perlakuan A80 yaitu sebesar 0,508g dan terendah ada pada minggu ke 4 dengan perlakuan A100 yaitu sebesar 0,024g. Laju akumulasi abu tertinggi ada pada perlakuan A100 yaitu sebesar 0,1559g/minggu dan terendah ada pada perlakuan A40 yaitu sebesar 0,1315g/minggu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin rendah ketersediaan air maka produksi BK dan BO semakin rendah. Pengaruh ketersediaan air terhadap akumulasi abu adalah tidak konsisten. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bibit tanaman saga pohon (Adenanthera pavonina L.) memiliki pola pertumbuhan paling baik pada kondisi KL A80. Pola akumulasi BK, BO dan abu mengikuti pola eksponensial yang artinya produksi biomassa sebanding dengan umur tanaman. Laju akumulasi BK tertinggi ada pada perlakuan A80 yaitu sebesar 0,1831g/minggu, laju akumulasi BO tertinggi ada pada perlakuan A80 yaitu sebesar 0,1897g/minggu dan laju akumulasi abu tertinggi ada pada perlakuan A100 yaitu sebesar 0,1559g/minggu. Berdasarkan hasil penelitian ini maka diharapkan untuk melakukan pembibitan tanaman saga pohon (Adenanthera pavonina L.) dapat menggunakan ketersediaan air 80% KL, karena tanaman saga pohon (Adenanthera pavonina L.) merupakan salah satu tanaman leguminosa cocok dengan daerah kering.