Pengembangan Metode Penentuan Kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dan Creatinine Serum (sCRE) dengan Menggunakan Microfluidic Paper-Based Analytical Devices

Main Author: Mahdiasanti, Ika Wuri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192957/1/IKA%20WURI%20MAHDIASANTI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192957/
Daftar Isi:
  • Urea dan kreatinin merupakan produk akhir metabolisme. Keduanya adalah molekul kecil yang didistribusikan ke seluruh cairan tubuh dan secara rutin digunakan sebagai biomarker Acute Kidney Injury (AKI) dan Chronic Kidney Disease (CKD) dalam bentuk rasio Blood Urea Nitrogen (BUN) dan Creatinine Serum (sCRE). Salah satu metode standar yang biasa digunakan dalam penentuan kadar BUN dan sCRE adalah metode spektrofotometri dengan menggunakan Cobas 6000 series analyzer-c501 module yang memiliki tingkat akurasi dan presisi yang tinggi, penanganan reagen yang sepenuhnya otomatis, serta kemampuan untuk melakukan 600 analisa per jam untuk 130 jenis analisa berbeda dalam berbagai cairan tubuh. Metode tersebut memerlukan perangkat dengan harga mahal, keterampilan khusus dalam pengoperasiannya, dan reagen dalam jumlah banyak. Maka pada penelitian ini dikembangkan metode penentuan BUN dan sCRE dengan menggunakan Microfluidic Paper-Based Analytical Devices (μPADs) yang sederhana, portabel, sekali pakai, tanpa memerlukan perangkat tambahan dengan harga mahal. Metode ini juga menggunakan reagen dalam jumlah lebih sedikit sehingga sesuai dengan prinsip Green Chemistry. Metode kolorimetri sebagai sistem deteksi sederhana pada μPADs dirancang berdasarkan reaksi Berthelot dan reaksi Jaffe. Dalam reaksi Berthelot, urea dikonversi menjadi amonium menggunakan urease, ion amonium yang kemudian bereaksi dengan campuran salisilat, natrium nitroprussida, dan hipoklorit untuk menghasilkan kromofor biru- hijau. Dalam reaksi Jaffe, sCRE dalam kondisi alkali bereaksi dengan ion pikrat untuk membentuk senyawa kompleks oranye. Intensitas warna yang terbentuk diukur dengan menggunakan software imageJ, sebanding dengan konsentrasi BUN dan sCRE dalam serum darah. Beberapa parameter yang dioptimasi adalah temperatur penetrasi wax, waktu penetrasi wax, volume reagen, urutan amobilisasi reagen, dan waktu pemindaian. Selanjutnya dilakukan uji selektivitas, uji linearitas, uji sensitivitas, uji presisi, dan uji validasi metode dengan menggunakan Cobas 6000 series analyzer-c501 module yang hasilnya diuji secara statistik menggunakan uji t dengan tingkat kepercayaan 95 %. Hasil penelitian diperoleh temperatur dan waktu penetrasi wax optimum adalah 150oC dan 120 detik, volume reagen optimum R1 dan R2 masing-masing 3μL, urutan amobilisasi reagen optimum R1+R2, reagen kolorimetri BUN selektif terhadap analit urea, reagen kolorimetri sCRE selektif terhadap analit kreatinin, linieritas pengukuran BUN 10 - 50 mg/dL, linearitas pengukuran sCRE 1 - 9 mg/dL dan 10 - 100 mg/dL, μPADs masih kurang sensitif terhadap perubahan konsentrasi BUN dan sCRE, presisi sCRE lebih baik daripada BUN. Hasil uji validasi menunjukkan bahwa thitung < ttabel, kedua metode tidak berbeda nyata, sehingga μPADs dapat digunakan sebagai metode alternatif penentuan BUN dan sCRE, akan tetapi diperlukan optimasi lebih lanjut terkait metode penentuan intensitas warna baik dengan menggunakan alat pemindai maupun tanpa alat pemindai