Analisis Postur Kerja Pembuatan Pola Songkok dengan Metode Rula dan OWAS Untuk Mengurangi Risiko Cedera Pekerja pada UKM Songkok Gresik

Main Authors: Rachmanto, Dendy Fari, Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah, ST., M.Kes.IPU.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192953/1/DENDY%20FARI%20RACHMANTO.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192953/
Daftar Isi:
  • Salah satu strategi untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam perusahaan yaitu dengan cara melakukan pengembengan sarana dan prasarana yang ada pada perusahaan tersebut. Perancangan fasilitas kerja dibuat untuk membantu dalam proses produksi sehingga dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan kuantitas. Gresik yang merupakan daerah di kabupaten Jawa timur, Indonesia menalami peningkatan pada bidang industri di beberapa tahun terakhir. Pada kabupaten gresik masih didominasi industri kecil dan menengah, menurut data dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kab. Gresik pada industri Gresik mengalami peningkatan disetiap tahunya. Salah satu UKM yang ada di Gresik yaitu UKM Songkok Gresik merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi produk songkok berjenis songkok hitam yang berada di Jl. Wahidin Sudiro, Kota Gresik, Jawa Timur. Pada salah satu proses pembuatan songkok yaitu pembuatan pola, operator bekerja dengan posisi berdiri dengan meja selama ± 3 jam. Selain itu untuk memulai proses pembuatan pola, operator harus mengambil roller yang diletakkan di bawah meja operator. Selama operator melakukan pekerjaan tersebut operator melakukan gerakan membungkuk berdiri dan berputar untuk membuat pola songkok sehingga dapat menimbulkan risiko cidera. Kemudian dilakukan kusioner dengan Nordic Body, ditemukan beberapa operator sering merasakan nyeri pada bagian atas seperti leher, bahu, pergelangan tangan, punggung, dan lutut ketika selesai bekerja. Dari permasalahan tersebut diperlukan adanya rancangan fasilitas kerja untuk mengurangi risiko cedera pada operator pembuatan pola. Metode pertama yang digunakan yaitu Rapid Upper Limb Assesment (RULA) dikarenakan dalam pekerjaan pembuatan pola sebagaian besar menggunakan tubuh bagian atas. Metode selanjutnya adalah Ovako Working Posture Analysis System (OWAS) adalah metode yang dapat mengurangi kecelakaan kerja dengan cara menilai dan menganalisis sikap kerja yang kurang baik yang dapat menyebebakan kerusakan pada musculoskeletal . Setelah menggunakan kedua metode tersebut dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan operator mengalami cedera MSDS metode selanjutnya yaitu menggunakan studi Anthropometri, metode ini digunakan sebagai acuan membuat rancangan alat kerja yang baru agar rancangan alat kerja yang dihasilkan menyesuaikan dengan dimensi tubuh manusia sehingga beberapa operator dapat menggunakan rancangan alat kerja yang baru dengan nyaman Hasil analisis dengan metode RULA didapatkan score sebesar 7, nilai tersebut dapat diartikan bahwa postur operator pada saat melakukan pekerjaannya memiliki risiko cedera sehingga harus dilakukan penelitian lebih lanjut dan perbaikan langsung. Untuk Owas didapatkan Score 2 yang berarti terdapat risko cidera dan harus dilakukan perbaikan. Setelah dibuat rancangan fasilitas kerja yang baru berupa modifikasi meja kerja dan penambahan kursi kemudian dilakukan identifikasi kembali. Didapatkan score rula Sebesar 4 yang berarti nilai ini lebih baik dari sebelumnya, untuk OWAS didapatkan score 1 yang berarti rancangan tersebut tidak menimbulkan risko dan tidak perlu dilakukan perbaikan lagi.