Pengaruh Jarak Tanam Dan Pemangkasan Pucuk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.)
Main Authors: | Ariski, Tilla, Prof. Dr. Ir. Nurul Aini,, MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192926/1/Tilla%20Ariski.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192926/ |
Daftar Isi:
- Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura dari famili Cucurbitaceae yang banyak disukai masyarakat Indonesia karena nilai gizi mentimun yang cukup tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar (2015), mentimun masuk ke dalam 5 jenis sayuran musiman yang paling banyak dibudidayakan oleh petani di Kabupaten Blitar setelah cabai, kacang panjang, terung dan tomat. Hal tersebut menjadikan potensi pemenuhan produksi mentimun di Kabupaten Blitar cukup tinggi namun jumlah lahan budidaya yang luas harus diimbangi dengan teknik budidaya yang tepat agar produksi yang dihasilkan tinggi. Peningkatan produksi dengan perbaikan teknik budidaya diantaranya dengan pengaturan jarak tanam dan pemangkasan pucuk. Penelitian bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh jarak tanam dan pemangkasan pucuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-April 2021 di lahan persawahan Desa Gondang, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 6 kombinasi jarak tanam dan pemangkasan pucuk sebagai perlakuan yang terdiri dari : P0 = Jarak Tanam 40 cm x 60 cm + Tanpa Pemangkasan Pucuk, P1 = Jarak Tanam 40 cm x 60 cm + Pemangkasan Pucuk Ruas ke –12, P2 = Jarak Tanam 40 cm x 60 cm + Pemangkasan Pucuk Ruas ke -15, P3 = Jarak Tanam 60 cm x 60 cm + Tanpa Pemangkasan Pucuk, P4 = Jarak Tanam 60 cm x 60 cm + Pemangkasan Pucuk Ruas ke -12, dan P5 = Jarak Tanam 60 cm x 60 cm + Pemangkasan Pucuk Ruas ke -15. Pengamatan meliputi pengamatan pertumbuhan dan pengamatan hasil. Pengamatan pertumbuhan meliputi : jumlah daun (helai), luas daun (cm2/tanaman), jumlah bunga betina (buah), jumlah bunga jantan (buah), jumlah buah yang terbentuk (buah), jumlah cabang produktif, dan persentase fruitset. Pengamatan hasil meliputi jumlah buah per tanaman, bobot buah per buah (g), bobot buah per tanaman (g), grade buah, dan hasil panen per hektar (ton/ha) serta analisis usaha tani. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%, apabila terdapat perbedaan nyata dari pengaruh maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan pemangkasan pucuk pada jarak tanam 40 cm x 60 cm nyata meningkatkan hasil pada parameter jumlah bunga betina serta jumlah buah terbentuk, sedangkan pada jarak tanam 60 cm x 60 cm pemangkasan pucuk nyata meningkatkan jumlah bunga jantan dan bobot buah per buah. Jarak tanam 40 cm x 60 cm memberikan populasi yang lebih banyak sehingga hasil panen per hektar lebih tinggi karena penggunaan lahan yang lebih efisien. Secara ekonomis berdasarkan analisis usaha tani seluruh kombinasi perlakuan memberikan keuntungan terhadap usaha tani tanaman mentimun, namun kombinasi perlakuan yang memberikan keuntungan tertinggi yaitu P2 (Jarak Tanam 40 cm x 60 cm + Pemangkasan Pucuk Ruas ke -15) dengan nilai R/C ratio sebesar 2,17