Studi Potensi Air Tanah dan Karakteristik Hidrokimia di Desa Pelem, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo
Main Authors: | Pangestu, Bima Aji, Dr.Ir. Runi Asmaranto, S.T., M.T., IPM., Emma Yuliani, ST.,MT.,Ph.D. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192910/1/0522070136-Pangestu%20Bima%20Aji.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192910/ |
Daftar Isi:
- Air tanah merupakan air yang menempati rongga-rongga pada lapisan geologi dalam keadaan jenuh dengan jumlah air yang cukup. Desa Pelem, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo adalah lokasi yang terdampak kekeringan pada saat musim kemarau, oleh karena itu desa ini masih mengandalkan sawah tadah hujan untuk kebutuhan irigasinya. Dari permasalahan tersebut maka dilakukanlah studi atau penelitian pada Desa Pelem yang bertujuan untuk mengetahui struktur geologi dan lapisan akuifer, mengetahui potensi air tanah, mengetahui karakteristik hidrokimia dan kualitas air tanah untu kebutuhan irigasi. Lokasi studi terdiri dari 8 titik geolistrik dan 5 sumur bor untuk pengambilan sampel air tanah. Untuk penentuan struktur geologi dan lapisan akuifer dilakukan dengan bantuan aplikasi IPI2WIN dan Progress 3. Untuk mengetahui potensi air tanah dilakukan dengan cara menghubungkan jenis akuifer yang sama setelah itu dihitung menggunakan pendekatan rumus Darcy. Untuk menganalisa karakteristik hidrokimia dilakukan dengan bantuan aplikasi GW_Chart sedangkan kualitas air irigasi dihitung menggunakan rumus DHL, Na%, Metode (SAR) dan Metode (RSC). Hasil struktur geologi dan penentuan akuifer pada lokasi studi menunjukkan 4 jenis lapisan geologi yaitu batu tufa, lempung, breksi dan batu pasir sedangkan pada 8 titik pendugaaan akuifer masuk dalam golongan akuifer tertekan. Perhitungan potensi air tanah menggunakan pendekatan rumus Darcy pada lintasan 1 terdapat Q (Debit) sebesar 2.748 l/det dan pada lintasan 2 terdapat Q(Debit) sebesar 4.236 l/det. Untuk karakteristik hidrokimia secara secara umum tipe kation adalah no dominant type dan hanya ada satu titik yang kationnya bertipe sodium dan potasium. Untuk tipe anion pada tiga lokasi pengujian bertipe bikarbonat, satu lokasi betipe no dominant type dan satu lokasi bertipe klorida. Sedangkan pada pembacaan jajar genjang secara umum alkalinitasnya melebihi kandungan alkali tanahnya dan hanya satu lokasi yang alkalinitas tanahnya melebihi alkalinitasnya. Pada tiga lokasi pengambilan sampel pasangan kation dan anion berimbang tidak ada yang melebihi 50% sedangkan dua lokasi lainnya kekerasan karbonatnya lebih dari 50%. Pada analisa kualitas air tanah untuk penggunaan irigasi menggunakan metode DHL pada lokasi penelitian tingkat bahaya salinitasnya ditingkat sedang sampai sangat tinggi. Untuk perhitungan sodium air tanah masih ada di kelas yang baik dan diizinkan untuk irigasi. Untuk analisa metode rasio serapan natrium (SAR) lokasi penelitian masih di kelas air yang sangat baik untuk irigasi sedangkan pada metode residu natrium karbonat (RSC) pada lokasi penelitian tidak dapat digunakan untuk irigasi karena resiko peningkatan kadar garam sangat tinggi.