Eksplorasi Jamur Rizosfer Antagonis Terhadap Rhizoctonia Solani Pada Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata)

Main Authors: Matondang, Sallygresya Theodora Dwifelita, Luqman Qurata Aini,, SP., M. Si., Ph.D
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192897/1/SALLYGRESYA%20THEODORA%20DWIFELITA%20M..pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192897/
Daftar Isi:
  • Tanaman kacang hijau (Vigna radiata) merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan karena dapat diolah menjadi berbagai olahan. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman kacang hijau adalah penyakit busuk akar yang disebabkan oleh Rhizoctonia solani. Pengendalian penyakit tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan agen hayati yaitu jamur antagonis. Salah satu lokasi habitat jamur antagonis adalah pada daerah rizosfer. Jamur rizosfer memiliki kemampuan antagonis terhadap patogen penyebab penyakit tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis jamur rizosfer yang bersifat antagonis terhadap Rhizoctonia solani dan perbedaan kemampuan antagonisme. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2021 sampai dengan Oktober 2021. Sampel tanah diambil pada 6 lahan kacang hijau pada 3 daerah di Kabupaten Malang. Penelitian Laboratorium dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan 3 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan mengambil sampel tanah komposit sebanyak 50 gram pada 5 titik pada setiap lahan. Penelitian di laboratorium mencakup sterilisasi alat, pembuatan media PDA, isolasi jamur rizosfer, purifikasi, identifikasi dan uji antagonis jamur rizosfer terhadap patogen R. solani. Identifikasi dilakukan menggunakan bantuan buku Illustrated Genera of Imperfect Fungi oleh Barnett and Hunter (1999) dan Pictorial Atlas of Soil and Seed Fungi: Morphologies of Cultures Fungi and Key to Species Third Edition oleh Tsuneo Watanabe (2010). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis data dilakukan dengan analisis ragam (Anova) apabila berbeda nyata maka akan dilanjutkan uji DMRT pada aplikasi SPSS. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 38 isolat dengan kenampakan makroskopis yang berbeda dari 6 lahan kacang hijau di 3 daerah Kabupaten Malang. Hasil uji antagonis didapatkan persentase daya hambat hari ke 7 berkisar antara 3,33% sampai dengan 96,67%. Terdapat 15 isolat jamur yang memiliki daya hambat lebih dari 50% dan 9 diantaranya memiliki daya hambat lebih dari 70%. Isolat yang memiliki daya hambat lebih dari 50% kemudian di identifikasi. Hasil identifikasi didapatkan 7 genus jamur yang memiliki daya hambat lebih dari 50%. Genus tersebut yaitu Trichoderma, Aspergillus, Chrysonilia, Mortierella, Gliocladium, Penicillium, dan Acremonium. Kemampuan antagonisme jamur yang berbeda-beda diakibatkan karena beberapa hal yaitu kompetisi dan antibiosis. Terdapat jamur yang tumbuh dengan sangat cepat, sehingga terjadi kompetisi ruang dan makanan antara jamur rizosfer dengan R. solani. Selain itu, terdapat isolat yang mengeluarkan eksudat sehingga terlihat zona inhibisi yang tidak dapat ditumbuhi oleh patogen R. solani.