Pengaruh Aplikasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (Pgpr) Terhadap Serangan Patogen Helminthosporium Turcicum Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Surt)
Main Authors: | Putri, Rosy Cahyagung Dewi Basuki, Prof. Dr. Ir. Abdul. Latief Abadi., MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192893/1/ROSY%20CAHYAGUNG%20DBP.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192893/ |
Daftar Isi:
- Jagung manis (Zea mays saccharata Surt) merupakan tanaman pangan terpenting kedua di Indonesia setelah padi. Kebutuhan akan ketersediaan jagung manis semakin tahun semakin meningkat dengan diikuti permintaan masyarakat. Namun dalam produksi tanaman jagung manis ini terjadi fluktuasi disetiap tahunnya. Terjadinya fluktuasi produksi tanaman jagung tersebut dapat disebabkan oleh Organisme Pengganggu Tanaman salah satunya yaitu penyakit hawar daun yang disebakan oleh jamur patogen Helminthosporium turcicium. Pengendalian penyakit hawar daun jagung masih bertumpu pada penggunaan fungisida sintesis namun belom memiliki dampak negatif baik pada lingkungan maupun kesehatan manusia. Salah satu alternatif pengganti adalah pengendalian secara hayati menggunakan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Beberapa genus bakteri seperti bakteri Bacillus sp. dan genus Pseudomonas sp. diketahui berpotensi menjadi agens biokontrol. Peneletian ini dilakukan untuk menguji bakteri (B.subtilis, P.fluorences, dan UB19 (Pseudomonas sp.)) dalam bentuk tunggal konsorsium 2 bakteri dan konsorsium 3 bakteri dalam menekan serangan patogen Helminthosporium turcicum dan potensinya dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Surt). Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei – Oktober 2021 bertempat di Rumah Kawat dan Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 8 perlakuan. Masing – masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehinga terdapat 24 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdapat 5 tanaman sampel. Parameter pengamatan yang diamati adalah masa inkubasi, tinggi tanaman, jumlah daun, intensitas serangan penyakit, bobot akar dan bobot brangkasan. Data yang telah diperoleh dianalisa lebih lanjut menggunakan analisi ragam ANOVA dan DMRT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perlakuan pemberian isolat tungal menunjukkan rerata masa inkubasi Helminthosporium turcicum paling tinggi yakni isolat tunggal bakteri Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens selama 9 hsi. Perlakuan konsorsium 3 bakteri yakni bakteri Bacillus subtilis +Pseudomonas fluorescens+ UB 19 (Pseudomonas sp.) menunjukkan aktivitas antagonis yang sangat baik dalam menekan penyakit yang disebabkan oleh jamur Helminthospororium turcicum. Bakteri UB 19 (Pseudomonas sp.) memiliki kemampuan dalam meningkatkan bobot brangkas tetapi tidak memberikan pengaruh pada bobot akar. Namun konsorsium bakteri (B.subtilis, P.fluorences, dan UB 19 (Pseudomonas sp.)) dalam pertumbuhan tanaman jagung manis yang ditunjukkan dengan hasil rata-rata tinggi tanaman, jumlah dan bobot akar yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya