Analisis Efisiensi Dan Nilai Tambah Pengolahan Tahu Pada Industri Rumah Tangga Di Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep

Main Authors: Rani, Rizka Suciana, Dr. Ir. Syafrial,, MS., Putri Budi Setyowati,, SP., M.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192887/1/Rizka%20Suciana%20Rani.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192887/
Daftar Isi:
  • Industri tahu merupakan usaha industri rumah tangga yang cukup produktif dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi pelaku usaha dan masyarakat di Kecamatan Manding. Kecamatan Manding merupakan salah satu sentra industri tahu di Kabupaten Sumenep. Walaupun menjadi salah satu dalam meningkatkan pendapatan dan menyejahterakan masyarakat, industri tahu di Kecamatan Manding masih tergolong dalam industri kecil. Adapun permasalahan yang terjadi pada industri tahu di Kecamatan Manding yaitu kurangnya modal kerja dan kenaikan harga bahan baku. Bahkan kurangnya kemampuan pelaku usaha dalam memenuhi permintaan pasar dan kurangnya pemahaman terkait penggunaan faktor produksi secara efisien. Hal tersebut menyebabkan keuntungan yang diperoleh masih minim dan bahkan mengalami fluktuasi. Manajemen yang baik dan ketersediaan bahan baku serta bahan penunjang lainnya dalam proses produksi tahu sangat penting untuk meningkatkan produksi, meminimalkan penggunaan biaya produksi dengan tepat, dan upaya untuk mencapai keuntungan atau memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui sistem pengolahan tahu pada industri rumah tangga di Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep, (2) menganalisis tingkat efisiensi usaha pada industri tahu di Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep, dan (3) menganalisis nilai tambah pada industri tahu di Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – Juli 2021 pada industri tahu 1 dan 2 Kecamatan Manding. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan peneliti yaitu stratified random sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan memperhatikan strata yaitu strata kecil dan strata besar. Industri tahu 1 sebagai sampel strata besar dengan penggunaan bahan baku 500 kg/produksi dan industri tahu 2 sebagai sampel strata kecil dengan penggunaan bahan baku 100 kg/produksi. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem produksi usaha pengolahan kedelai menjadi tahu mulai dari pengadaan bahan baku dan bahan penolong hingga penggunaan tenaga kerja dapat terpenuhi. Penggunaan biaya produksi pada kedua sampel industri tahu di Kecamatan Manding dengan skala produksi yang berbeda adalah efisien, karena nilai R/C rasio lebih besar dari 1. Berdasarkan hasil analisis industri tahu 1 memperoleh pendapatan sebesar Rp. 5.465.291,7/bulan dari output 250 papan dengan 21 kali proses produksi dalam satu bulan. Pendapatan yang diperoleh industri tahu 2 yaitu sebesar Rp. 479.597,3/bulan dari output 56 papan dengan 30 kali proses produksi. Nilai tambah yang diperoleh pada industri tahu 1 yaitu sebesar Rp. 1.706,85/kg dan industri tahu 2 sebesar Rp. 1.959,87/kg. Nilai tambah tersebut memberikan nilai tambah yang positif terhadap industri tahu di Kecamatan Manding. Hasil tersebut menunjukkan bahwa industri tahu di Kecamatan Manding layak dikembangkan.