Pemanfatan Coal Fly Ash, Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit, Biochar Dan Fungi Pelarut Fosfat Dalam Meningkatkan Ketersediaan P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung Pada Ultisol
Main Authors: | Wilujeng, Retno, Prof. Ir. Eko Handayanto,, M.Sc, Ph.D, Dr. Ir. Yulia Nuraini,, MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192856/1/Retno%20Wilujeng.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192856/ |
Daftar Isi:
- Ultisol merupakan salah satu jenis tanah yang tersebar luas di Indonesia yang mengalami perkembangan lanjut karena terjadinya proses pencucian basa- basa yang intensif. Hal tersebut menyebabkan pH tanah rendah sehingga berdampak terhadap rendahnya kandungan hara pada Ultisol. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan P pada Ultisol salah satunya dengan penggunaan bahan pembenah tanah. Beberapa penelitian telah dilakukan dalam upaya peningkatan ketersediaan P pada Ultisol. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penggunaan coal fly ash (CFA), yang dikombinasikan dengan fungi pelarut fosfat (FPF), dan kompos asal tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat meningkatkan ketersediaan P pada Ultisol namun peningkatan tersebut masih belum optimal. Belum optimalnya peran FPFsebagai mikroba potensial yang diisolasi dari TKKS diduga terkait dengan kurang/belum teradaptasinya FPF pada media pembawa (carrier) yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mengevaluasi kombinasi fungi pelarut fosfat (FPF) dengan media pembawa biokom (biochar-kompos), coal fly ash (CFA), terhadap ketersediaan P, pertumbuhan dan serapan P tanaman jagung pada Ultisol. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-September 2019 dalam dua tahapan yaitu (1) Inkubasi di Laboratorium dan (2) Percobaan lapangan. Bahan penelitan yang digunakan yaitu coal fly ash, kompos dan biochar asal tandan kosong kelapa sawit (biokom), dan fungi pelarut fosfat (FPF) Aspergillus oryzae dan Neosatorya fischeri. CFA terdiri dari 2 taraf dosis 60 t ha-1 dan 80 t ha-1, kombinasi biochar-kompos terdiri dari tiga taraf: BK1= 80%biochar-20% kompos, BK2:70% biochar-30% kompos, BK3: 60%biochar-40%kompos. Percobaan kombinasi CFA dan FPF-biokom terdiri atas 13 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan antara lain P0(kontrol), P1(Aspergillus oryzae dalam kombinasi 80% biochar-20% kompos+ 60 CFA t ha-1), P2(Aspergillus oryzae dalam kombinasi 80% biochar-20% kompos+ 80 CFAt ha-1),P3(Aspergillus oryzae dalam kombinasi 70% biochar-30% kompos + 60 CFA t ha-1), P4(Aspergillus oryzae dalam kombinasi 70% biochar-30% kompos + 80 CFAt ha-1), P5(Aspergillus oryzae dalam kombinasi 60% biochar-40% kompos + 60 CFA t ha- 1), P6(Aspergillus oryzae dalam kombinasi 60% biochar-40% kompos + 80 CFA t ha-1),P7(Neosartorya fischeri dalam kombinasi 80% biochar-20% kompos+ 60 CFA t ha-1), P8(Neosartorya fischeri dalam kombinasi 80% biochar-20% kompos+ 80 CFAt ha-1), P9(Neosartorya fischeri dalam kombinasi 70% biochar-30% kompos + 60 CFA t ha-1), P10(Neosartorya fischeri dalam kombinasi 70% biochar-30% kompos + 80 CFAt ha-1), P11(Neosartorya fischeri dalam kombinasi 60% biochar- 40% kompos + 60 CFA t ha-1), P12(Neosartorya fischeri dalam kombinasi 60% biochar-40% kompos + 80 CFA t ha-1). iv Percobaan pertama dilakukan di laboratorium Biologi dan kimia Tanah Jurusan Tanah Universitas Brawijaya menggunakan metode inkubasi tidak tercuci (non leaching incubation) berlangsung selama 10 minggu dengan rancangan acak lengkap (RAL). Pengamatan penelitian tahap 1 meliputi: pH H2O, Al-dd dan H-dd tanah, P- Tersedia dan P-total Tanah. Percobaan tahap 2 merupakan percobaan pertumbuhan tanaman jagung yang dilakukan di screen house dengan perlakuan yang sama seperti penelitian tahap 1 menggunakan Rancangan Acak Kelompok(RAK) 3 ulangan. Pengamatan dilakukan selama 10 minggu. Parameter pertumbuhan yang diamati antara lain: tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering tanaman serapan P tanaman jagung. Data pengamatan dianalisis dengan ANOVA uji F dengan taraf 5%, jika terdapat perbedaan nyata diuji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aplikasi FPF-Biocom dan CFA berpengaruh nyata terhadap peningkatan pH H2O, penurunan kadar Al-dd dan H- dd, serta peningkatan kadar P tersedia berkisar 6-542%, dan kadar P total 4-156% dibandingkan kontrol. Aplikasi FPF Neosatorya fischeri pada 70% biochar + 30% kompos (biokom 70-30) media pembawa dengan 80t CFA ha-1 menghasilkan peningkatan P tersedia tertinggi dibandingkan perlakuan lain. (2) Aplikasi FPF- Biokom dan CFA memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot kering tanaman jagung dan serapan P tanaman jagung. Aplikasi N. Fischeri dalam biokom 70-30 dengan 80t CFA ha-1 memberikan pertumbuhan terbaik dan bobot biomassa paling tinggi