Bioaktivitas Ekstrak Tumbuhan Jotang (Spilanthes Paniculata) Terhadap Ulat Grayak Jagung, Spodoptera Frugiperda J. E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae)
Main Authors: | Wibowo, Raden Roro Almira Linda, Dr. Agr. Sc. Hagus Tarno,, SP., MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192849/1/Raden%20Roro%20Almira%20Linda%20Wibowo.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192849/ |
Daftar Isi:
- Tumbuhan jotang (S. paniculata) dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisional untuk sakit gigi. Daun, batang, dan akar jotang juga dapat mengatasi diare, inflamasi, luka, dan luka bakar. Tumbuhan jotang mudah tumbuh dan ditemukan sekitar tanaman padi dan jagung. Namun, pemanfaatan jotang sebagai pestisida nabati terhadap serangga hama invasif pada tanaman jagung belum dilakukan. Hama S. frugiperda adalah hama yang bersifat polifag dengan kisaran inang luas. Larva S. frugiperda menjadi hama utama pada komoditas jagung di Indonesia dan mampu menyebabkan kerusakan hingga 100%. Penggunaan insektisida nabati untuk mengendalikan hama menjadi alternatif karena tidak mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bioaktivitas ekstrak tumbuhan jotang sebagai insektisida nabati terhadap hama S. frugiperda. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan 2, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan April hingga Juli 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan aplikasi ekstrak daun dan bunga jotang terhadap S. frugiperda dengan masing-masing 3 taraf konsentrasi yaitu 5,0%, 7,5%, dan 10,0% selama 6 hari. Ekstrak jotang dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Variabel pengamatan penelitian ini adalah toksisitas meliputi mortalitas larva, penyusutan bobot larva, keberhasilan pupa dan imago, dan perhambatan makan (antifeedant). Hasil pengamatan di analisis menggunakan analisis sidik ragam. Apabila hasil sidik ragam berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun dan bunga jotang berbagai konsentrasi berpengaruh nyata terhadap mortalitas, penyusutan bobot larva, keberhasilan pupa dan imago, serta penurunan aktivitas makan larva. Ekstrak bunga jotang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak daun jotang karena mampu mematikan larva S. frugiperda hingga 72,00%. Ekstrak bunga jotang juga dapat menurunkan bobot larva hingga 89,20%, menekan pembentukan pupa dan imago, dan menurunkan makan larva sampai 74,87%. Ekstrak daun jotang hanya mampu mematikan larva hingga 64,00%, menurunkan bobot larva sampai 59,91%, dan menurunkan aktivitas makan larva sampai 58,24%. Tumbuhan jotang terutama bagian bunga dapat dijadikan sebagai insektisida nabati alternatif dalam pengendalian hama S. frugiperda, karena senyawa metabolit sekunder pada bagian bunga memiliki kemampuan mematikan, menghambat perkembangan, dan menurunkan aktivitas makan S. frugiperda yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak daun jotang