Analisis Kualitas Air pada Saluran Tersier Persawahan dengan Menggunakan Makroinvertebrata di Wara Selatan Kota Palopo
Main Author: | Rais, Abdul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192847/1/ABDUL%20RAIS.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192847/ |
Daftar Isi:
- Saluran tersier merupakan suatu bentuk ekosistem perairan yang mempunyai komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik dan biotik saling berintegrasi satu sama lain untuk menjaga stabilitas ekosistem. Makroinvertebrata merupakan organisme dasar perairan yang relatif sulit bermigrasi dan memiliki kepekaan tinggi yang diakibatkan pencemaran bahan organik maupun anorganik. Makroinvertebrata juga berperan sebagai indikator untuk memberikan gambaran mengenai kondisi fisik, kimia dan biologi pada perairan. Aktifitas manusia dan perubahan tataguna lahan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup makroinvertebrata. Sehingga diperlukan peran masyarakat dan pemerintah untuk menjaga dan melestarikan saluran tersier. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk untuk menentukan strategi: (1) Menentukan kualitas air dan komunitas Makroinvertebrata pada saluran tersier persawahan di Wara Selatan Kota Palopo. (2) Menentukan persepsi terhadap upaya dalam menjaga kualitas air pada saluran tersier di Kota Palopo. (3) Menentukan strategi dalam menjaga kualitas air pada saluran tersier di Wara Selatan Kota palopo. Penentuan lokasi penelitian ditentukan dengan memperhatikan tata letak dan kondisi lingkungan yang terdapat pada lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2017. Kualitas air saluran tersier persawahan di Kelurahan Songka Kota Palopo berdasarkan faktor fisika-kimia yang diukur secara umum telah terjadi pencemaran dan berpengaruh terhadap makroinvertebrata didalamnya. Analisis kualitas air menggunakan beberapa parameter fisika dan kimia didapatkan hasil: Kecepatan arus yang didapatkan pada tiap stasiun masih tergolong dalam perairan yang berarus sedang dan lemah, suhu 27,1 oC – 28 oC. (pH) temperatur 6,3 – 6,8. Kandungan substrat tergolong beragam, diantaranya yaitu kerikil, pasir, lumpur dan berbatu kecil, Nilai DO tergolong rendah yaitu 3,1 mg/L – 4,7 mg/L. Nilai BOD 6,13 mg/L – 9,02 mg/L. Nilai COD yaitu 30,12 mg/L –35,25 mg/L. Ammonia yaitu 0,20 mg/L – 0,43 mg/L. hasil pengujian nilai kesadahan tergolong dalam kondisi (hard) karena memiliki nilai kesadahan diatas 75 ppm mg/L. Penurunan kualitas air ditunjukan oleh perubahan struktur komunitas makroinvertebrata yang toleran terhadap pencemaran. Secara keseluruhan semua stasiun yang berada pada saluran tersier telah mengalami pencemaran yang tergolong miskin dan buruk. xi Persepsi masyarakat dalam menjaga kualitas air pada saluran tersier tergolong dalam kategori cukup, dimana penggunaan bahan kimia dinilai lebih menguntungkan. Peningkatan aktivitas masyarakat dalam kegiatan rumah tangga, pertanian dan semua kegiatan lain yang berpotensi mencemari kualitas air dapat menyebabkan hilangnya makroinvertebrata intoleran. Strategi dalam menjaga kualitas air pada saluran tersier yang dapat direkomendasikan yaitu: Meningkatkan sinergitas antara masyarakat dan pemerintah, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air, menentukan regulasi kepada masyarakat untuk bersama – sama melakukan dan menjaga kebersihan saluran tersier di Wara Selatan Kota Palopo.