Total Bakteri Penambat Nitrogen Dan Bakteri Pelarut Fosfat Di Berbagai Manajemen Agroforestri Kopi-Pinus Di Ub Forest

Main Authors: Fajrina, Nurullita, Cahyo Prayogo,, SP., MP., Ph.D, Novi Arfarita,, SP., MP., M.Sc., Ph.D
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192827/1/Nurullita%20Fajrina.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192827/
Daftar Isi:
  • Agroforestri merupakan sistem pertanian yang berbasis hutan. Agroforestri mengkombinasikan antara tanaman semusim dengan tanaman tahunan. Agroforestri kopi-pinus berarti mengkombinasikan tanaman kopi dan pinus dalam suatu lahan. Tanaman kopi memerlukan tanaman penaung agar dapat tumbuh optimal. Pinus menjadi salah satu tanaman penaung kopi yang sering digunakan di daerah dataran tinggi. Manajemen agroforestri yang baik, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas lahan secara berkelanjutan. Pengelolaan lahan berkelanjutan dicirikan dengan sejauh mana aspek konservasi tanah diperhatikan. Jika aspek konservasi diperhatikan, maka kesuburan tanah akan terjaga. Tanah yang subur akan mampu menyediakan hara bagi tanaman. Unsur hara yang tersedia dapat diperoleh dari perombakan bahan organik oleh mikroorganisme di dalam tanah. Unsur hara seperti nitrogen (N) dan fosfor (P) merupakan unsur hara makro yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara N dalam tanah dapat dihasilkan oleh Bakteri Penambat Nitrogen (BPN), sedangkan unsur hara P dalam tanah dapat dihasilkan oleh Bakteri Pelarut Fosfat (BPF). Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik lahan di berbagai manajemen agroforestri terhadap total BPN dan total BPF. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2019 hingga bulan Februari 2020 di UB Forest dan analisis sampel tanah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Islam Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) 4x3x3 dengan 4 plot pengamatan, 3 zonasi dan 3 ulangan. Empat plot yang digunakan yaitu Base As Usual (BAU), Low density of coffee dan Low management coffee (LC), High density of coffee dan Low management coffee (MC) danHigh density of coffee dan High management coffee (HC). Pengamatan yang dilakukan berupa pengukuran biomassa, Luas Bidang Dasar (LBD), suhu tanah, suhu udara, intensitas cahaya matahari, pH tanah, C- organik, bahan organik, N total, total bakteri, total BPN dan total BPF. Data dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan apabila berbeda nyata, maka analisis dilanjutkan dengan menggunakan uji DMRT dengan taraf 5% serta dilakukan uji korelasi dan regresi untuk mengetahui hubungan variabel serta besar pengaruhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total BPN dan BPF tertinggi berasal dari plot BAU yaitu sebanyak 23,22x104 CFU.ml-1 dan 24,22x104 CFU.ml-1. Karakteristik lahan dari berbagai manajemen agroforestri tidak berbeda signifikan terutama pada suhu tanah, intensitas cahaya matahari dan pH tanah. Variabel bebas berupa seresah, N total, suhu udara, kerapatan tajuk, total bakteri, C-organik dan bahan organik mampu mempengaruhi total bakteri penambat N sebesar 85,9%. Sedangkan variabel bebas tersebut mampu memberikan pengaruh terhadap total bakteri pelarut P sebesar 66,5%.