Aplikasi Fumigan Dan Uji Repelensi Ekstrak Rimpang Kunyit Terhadap Biologi Cryptolestes Pusillus (Schön) (Coleoptera: Laemophloeidae)

Main Authors: Efriyanti, Ninda Asda, Prof. Dr. Ir. Ludji Pantja Astuti,, M.S., Dr. Akhmad Rizali,, S.P., M.Si.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192810/1/NINDA%20ASDA%20EFRIYANTI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192810/
Daftar Isi:
  • Beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Kegiatan penyimpanan beras menjadi penting untuk diperhatikan karena adanya ancaman infestasi hama. Infestasi serangga hama Flat Grain Beetle Cryptolestes pusillus dapat menurunkan kualitas dan kuantitas beras simpan. Upaya yang umum dilakukan dalam pengendalian yaitu kegiatan fumigasi menggunakan metil bromida dan fosfin. Namun saat ini penggunaannya dilarang dan memberikan efek negatif bagi lingkungan serta mampu menyebabkan resistensi hama. Penggunaan bahan alami dapat dipilih sebagai alternatif penggunaan bahan kimia yang lebih ramah lingkungan salah satunya adalah ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa). Senyawa aktif hasil metabolit sekunder rimpang kunyit seperti ar-turmeron, α- turmeron, dan β-turmeron berperan dalam menghambat pertumbuhan serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh fumigan ekstrak rimpang kunyit terhadap biologi C. pusillus serta sifat repelen terhadap C. pusillus. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan April hingga September 2021. Rerata suhu harian 27,70°C dan kelembapan harian 62,84%. Penelitian ini terdiri dari dua pengujian yaitu pengujian biologi dan pengujian repelensi. Pengujian biologi dan repelensi dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yang diulang sebanyak lima kali. Perlakuan yang digunakan yaitu kontrol dan berbagai konsentrasi ekstrak rimpang kunyit yaitu 2 mL/L, 4 mL/L, dan 6 mL/L. Masing-masing perlakuan dicampur dengan tepung talk seberat 4 g kemudian dicetak menjadi tablet dan dimasukkan ke dalam kemasan fumigan kecuali kontrol. Pengujian biologi dilakukan dengan menginfestasikan masing-masing 30 telur, larva, pupa, dan 15 pasang imago ke dalam masing-masing tabung perlakuan yang berisi beras 30 g. Pemaparan C. pusillus pada fumigan ekstrak rimpang kunyit dilakukan selama tujuh hari. Variabel pengamatan pada uji biologi meliputi mortalitas dari masing- masing fase, jumlah telur yang dihasilkan, penurunan fekunditas, menghitung penurunan bobot pakan, dan penghambatan makan. Pengujian repelensi dilakukan menggunakan 10 pasang imago C. pusillus. Pengamatan uji repelensi dilakukan pada 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 jam setelah aplikasi dengan menghitung serangga yang hadir pada area perlakuan dan area kontrol. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa fumigan ekstrak rimpang kunyit berpengaruh terhadap biologi C. pusillus. Fumigan ekstrak rimpang kunyit menyebabkan mortalitas telur C. pusillus berkisar antara 98,8–100,00%, larva C. pusillus berkisar antara 34,00–88,00%, pupa C. pusillus berkisar antara 19,44– 94,44%, dan imago 1,33–100,00%, kunyit menyebabkan penurunan fekunditas berkisar antara 84,14–100,00% dan menyebabkan penghambatan makan berkisar antara 93,87–100,00%. Hasil dari pengujian repelensi menunjukkan indeks repelensi berkisar antara 48,33–84,33% dengan tingkat repelensi agak kuat hingga sangat kuat