Pengaruh Sumber Bahan Organik Dan Waktu Aplikasi Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bit Merah (Beta Vulgaris L.) Di Lahan
Main Authors: | Suprihantono, Natalia Devinta, Dr. Ir. Nur Edy Suminarti,, MS., Sisca Fajriani,, SP., MP. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192798/1/NATALIA%20DEVINTA%20SUPRIHANTONO.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192798/ |
Daftar Isi:
- Tanaman bit merah (Beta vulgaris L.) merupakan tanaman hortikultura yang memiliki banyak manfaat yang terletak pada umbi. Bit merah banyak di tanam di daerah dataran tinggi, umumnya dengan kondisi tanah yang gembur dan memiliki tekstur lempung berpasir. Saat ini perluasan lahan untuk tanaman pangan mengalami kendala karena terbatasnya lahan produktif. Pemanfaatan lahan kering sebagai lahan pertanian memiliki kendala utama yaitu tingkat kesuburan tanah rendah, kandungan bahan organik rendah, dan umumnya tanah didominasi liat dan debu. Sehubungan dengan permasalahan kondisi lahan, maka aplikasi bahan organik perlu ditambahkan bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik tanah khususnya tekstur tanah agar tanah menjadi gembur sehingga tidak menghambat proses perkembangan umbi. Tujuan dilaksanakan penelitian untuk mempelajari pengaruh waktu aplikasi dan sumber bahan organik pada pertumbuhan dan hasil tanaman bit merah yang ditanam di lahan kering, dan mendapatkan informasi tentang waktu aplikasi dan sumber bahan organik yang tepat agar dapat diperoleh pertumbuhan yang baik dengan hasil yang tinggi. Hipotesis dari penelitian adalah sumber bahan organik yang berbeda diperlukan waktu aplikasi yang berbeda untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bit merah yang tinggi di lahan kering. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2020 sampai dengan bulan Agustus 2020 di Agro-Techno Park (ATP) kebun Jatikerto. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan sumber bahan organik sebagai petak utama yaitu B1: pupuk kandang kambing, B2: Kompos Azolla, B3: Kompos UB, dan waktu pengaplikasian sebagai anak petak yaitu T1: bersamaan tanam, T2: 1 bulan sebelum tanam, dan T3: 2 bulan sebelum tanam. Pengamatan parameter pertumbuhan meliputi jumlah daun, luas daun, bobot kering total tanaman, dan bobot segar umbi per tanaman, untuk parameter hasil meliputi panjang umbi, diameter umbi, bobot umbi per petak panen, bobot umbi per hektar, dan bentuk umbi. Data hasil pengamatan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) taraf 5% untuk mengetahui ada tidaknya interaksi maupun pengaruh nyata dari perlakuan. Apabila terjadi interaksi atau pengaruh nyata dari perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% untuk mengetahui adanya perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata pada parameter bobot kering total tanaman, bobot segar umbi per tanaman, bobot umbi per petak panen dan bobot umbi per hektar. Waktu aplikasi bahan organik yang dilakukan pada 2 bulan sebelum tanam, mampu memberikan bobot umbi per hektar paling tinggi dengan penggunaan berbagai sumber bahan organik. Waktu aplikasi sumber bahan organik perlu memperhatikan nilai C/N dari bahan organik yang digunakan. Hasil analisis usahatani menunjukkan bahwa pemberian kompos UB menghasilkan R/C sebesar 2,43 pada waktu aplikasi bersamaan tanam, 3,67 pada waktu aplikasi 1 bulan sebelum tanam, dan 3,84 pada waktu aplikasi 2 bulan sebelum tanam