Pengaruh Pemangkasan Pucuk Dan Dosis Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.)

Main Authors: Rifa’i, Mukhammad, Wiwin Sumiya Dwi Yamika,, SP., MP.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192780/1/mukhammad%20rifai.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192780/
Daftar Isi:
  • Mentimun (Cucumis sativus L.) ialah salah satu jenis tanaman sayuran dari keluarga labu-labuan yang sudah populer diseluruh dunia. Pada tahun 2016 luas panen mentimun 42.214 ha, produksi 430.206 ton, dan produktifitas 10,19 ton ha-1, sedangkan pada tahun 2017 luas panen mentimun 39.809 ha, produksi 424.918 ton, dan produktifitas 10,67 ton ha-1 (BPS, 2017). Rata-rata produktifitas mentimun 10 ton ha-1 termasuk rendah karena potensi tanaman mentimun dapat mencapai 50,4 ton ha-1. Hal tersebut dapat terjadi karena kurang intensif dan efisien dalam budidaya mentimun. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi mentimun ialah pemangkasan pucuk yang dapat menghentikan dominasi tunas apikal, sehingga akan merangsang pembentukan bunga dan asimilat akan terfokus pada organ generatif seperti bunga dan buah. Pemberian perlakuan pemangkasan pucuk dapat optimal jika ditambah dosis pupuk kalium yang optimal. Kalium berperan dalam memacu translokasi asimilat dari source (daun) ke bagian sink (buah) yang diperlukan organ generatif sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari interaksi antara perlakuan pemangkasan pucuk dan dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun, mempelajari pengaruh pemangkasan pucuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun, dan mempelajari pengaruh dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2019 di Desa Setonorejo, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan faktor pertama adalah pemangkasan pucuk dengan 2 taraf: P1 (tanpa pemangkasan) dan P2 (pemangkasan pucuk ruas ke 15). Faktor kedua adalah dosis pupuk kalium dengan 4 taraf: K1 (dosis pupuk kalium 50 kg ha-1 K2O), K2 (dosis pupuk kalium 100 kg ha-1 K2O), K3 (dosis pupuk kalium 150 kg ha-1 K2O), dan K4 (dosis pupuk kalium 200 kg ha-1 K2O). Terdapat 8 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali, sehingga diperoleh 32 satuan percobaan. Variabel pengamatan meliputi jumlah daun tanaman-1 (helai), luas daun tanaman-1 (cm2 tan-1), berat segar total tanaman (g tan-1), berat kering total tanaman (g tan-1), jumlah bunga jantan tanaman-1, jumlah bunga betina tanaman-1, fruitset (%), jumlah buah tanaman-1, bobot buah-1 (g buah-1), bobot buah tanaman-1 (g tan-1), dan bobot buah panen ha-1(ton ha-1). Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5% untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh nyata dari perlakuan. Apabila terjadi pengaruh nyata dari perlakuan maka dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) dengan taraf 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun tidak dipengaruhi oleh perlakuan pemangkasan pucuk dan dosis pupuk kalium. Secara terpisah, pemangkasan pucuk menurunkan jumlah daun tanaman-1, luas daun tanaman-1, berat segar total tanaman, berat kering total tanaman dan bunga jantan tanaman-1. Sedangkan dosis kalium ii meningkatkan jumlah bunga jantan tanaman-1, bunga betina tanaman-1, fruitset %, jumlah buah tanaman-1, bobot buah tanaman-1 dan panen ha-1. Perlakuan dosis kalium 150 kg ha-1 K2O dan 200 kg ha-1 K2O menunjukkan hasil yang sama dan dapat meningkatkan hasil panen sebesar 60,91 % dan 67,80 % dibandingkan perlakuan dosis kalium 50 kg ha-1 K2O. Presentase fruitset yang dihasilkan rendah, diduga dipengaruhi oleh waktu pembunggan terjadi pada musim penghujan.